Jakarta, NU Online
Koperasi adalah sebuah lembaga yang seharusnya berbasiskan pada kebutuhan masyarakat. Namun, perkembangannya saat ini lebih banyak didorong dari atas, bukan oleh inisiatif dari masyarakat sehingga ketika tidak ada dukungan lagi, banyak koperasi langsung mati.
Meskipun demikian, masih ada koperasi yang tumbuh dan berkembang atas inisiatif masyarakat, yaitu koperasi Annisa yang dikelola oleh Muslimat NU yang saat ini sudah memiliki 131 unit koperasi primer di seluruh Indonesia yang lokasinya berada di tiap PC Muslimat NU.
<>“Dalam sebuah pertemuan di kementerian koperasi, waktua ada testimony, mereka pada heran, kok masih ada yang tumbuh dengan model seperti ini,” katan Yusron dari Induk Koperasi Annisa di Gd. PBNU (26/11).
Dikatakannya bahwa apresiasi juga datang dari para konsultan dan ahli dari Universitas Airlangga Surabaya dan Universitas Brawijaya Malang atas perkembangan Koperasi Annisa yang menilai koperasi yang sebenarnya ya seperti An Nisa ini.
Selain mengelola bidang serba usaha, kini sejumlah koperasi An Nisa juga mulai merambah usaha simpan pinjam. Sebanyak 38 koperasi primernya kini memperoleh kredit lunak dari pemerintah masing-masing 100 juta untuk dipinjamkan kepada anggotanya.
“Yang kinerjanya paling bagus di Pemalang dan Wonosobo yang omsetnya sudah diatas 2 milyar per tahun dan mereka juga sudah bekerja dengan fihak luar seperti Bank Muamalat,” tandasnya.
Di Malang, Koperasi An Nisa juga memiliki Smescomart atau minimarket bekerjasama dengan Departemen Koperasi dan UKM dan Alfamart. Depkop yang memberikan modal awal yang selanjutnya akan dicicil sampai akhirnya bisa menjadi milik Annisa. Kinia, setiap harinya minimarket ini memiliki omset 20 juta.
Kementerian Koperasi saat ini juga sangat mendukung perkembangan koperasi yang dikelola oleh kaum perempuan. “Untuk Koperasi Serba Usaha (KSU) ditingkat kecamatan hanya dibatasi 1 buah, tetapi kaum perempuan boleh mendirikan berapapun jumlahnya,” tandasnya. (mkf)