Warta

Kongres PMII Terancam <i>Deadlock</i>

Kamis, 2 Juni 2005 | 04:07 WIB

Bogor, NU Online
Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang sedianya berakhir 31 Mei sampai kini, Kamis (2/06) belum usai. Pasalnya, beberapa agenda pembahasan sidang molor, sementara pemilihan Ketua Umum PB-PMII yang menjadi salah satu agenda penting belum dilaksanakan.

"Molornya kongres PMII sudah kami diperkirakan sejak awal karena koordinasi panitia dengan peserta sangat buruk. Ditambah lagi banyak kendala tekhnis, seperti pemindahan lokasi acara, membuat koordinasi semakit sulit. Bahkan beberapa peserta yang sudah jenuh langsung pulang," ungkap Rahmat Imron Hidayat, Koordinator Pengurus Cabang PMII Jawa Barat kepada NU Online, Kamis, (2/6).

<>

Dijelaskan Imron, sebelumnya acara diadakan di Jaya Raya Resort Puncak Bogor, sesuai jadwal mestinya berakhir Selasa (31/5), karena molor dan pihak hotel sudah menyewakan gedung untuk pihak lain akhirnya acara harus dipindah ke wisma DPR-RI di kawasan puncak juga. "Namun karena kondisi psikologis peserta yang sudah kacau, pemindahan lokasi tetap saja kongres belum usai. Hingga semalam sesuai jadwal mestinya membahas pleno komisi, tapi tidak dilaksanakan. jadi nyaris seharian tidak ada acara apapun," papar Imron.

Sebelumnya, dari pantauan NU.Online di lokasi, acara berkali-kali harus molor, karena peserta kecewa dengan perhelatan kongres PMII yang dinilainya sejak awal tidak sukses, pasalnya kongres hanya dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Nu’man Abdul Hakim, padahal lazimnya dalam sejarah kongres PMII minimal dibuka oleh Wapres atau sekelas Menteri. Ditambah lagi selama kongres sering diwarnai demonstrasi baik di dalam gedung maupun di luar gedung. "Ini kongres paling buruk dalam sejarah PMII," ungkap salah seorang alumni PMII yang enggan disebutkan namanya.

Sumber itu, mengatakan buruknya pelaksanaan kongres kali ini dikarenakan, pimpinannya (Malik Haramaian-red) tidak mendapat dukungan yang maksimal dari para alumni karena PMII sudah dijangkiti pragmatisme yang akut. Disamping itu, Ia (Malik) tidak memiliki komunikasi yang baik dengan jajaran pengurus harian, panitia daerah dan peserta kongres sehingga tidak satu suara untuk mensukseskan acara kongres ini. "Dikabarkan juga ini bagian dari skenario untuk menjatuhkan kepemimpinan Malik," ujarnya.

Sementara dari arena kongres saat ini peserta sedang melanjutkan sidang pleno komisi, tata-tertib pemilihan, dan diperkirakan acara pemilihan baru akan berlangsung nanti malam. Sedangkan kandidat yang menguat menjelang pemilihan, menurut sumber NU Online masih empat nama, yakni Heri, Umar, Ending dan Isra dan kanidat lainnya diperkirakan akan membentuk koalisi. (cih)


Terkait