Para santri yang tergabung dalam Komunitas Seniman Santri (KSS) meluncurkan film yang menggambarkan kisah penolakan santri terhadap proyek pembangunan jalan tol yang melewati komplek Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.
Peluncuran diadakan di sela bahtsul masail pra muktamar di Pesantren Babakan, Sabtu (31/1) malam. Peluncuran film ini didahului dengan peluncuran sebuah novel karya alumni Pesantren Babakan berjudul “Habib Palsu Tersandung Cinta”.<>
Film berdurasi 3,5 jam ini ditonton oleh ribuan santri hingga tengah malam sambil bersorak-sorai. Kesempatan pemutaran ‘layar tancap’ ini dimanfaatkan para santri untuk belibur di sela aktivitas pesantren yang padat.
Ketua KSS Jamaluddin Muhammad mengatakan, pembuatan film amatir ini merupakan bagian dari usaha santri untuk menolak proyek pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan yang membelah kawasan pesantren.
“Film ini pada intinya menggambarkan bahwa proyek pembangunan jalan tol yang melewati pesantren ini tidak boleh diteruskan, harus digeser,” katanya.
Sebelumnya, Udai Baiquni, salah seorang alimni Pesantren Babakan meluncurkan novelnya yang berjudul “Habib Palsu Tersandung Cinta”. Novel ini diambil dari kisah kecil di satu pesantren di Jawa Timur, tentang seorang yang mengaku habib atau keturunan Nabi agar bisa berdekatan dengan seorang putri.
Slamet Efendi Yusuf yang hadir dalam peluncuran buku ini mengaku gembira dengan kegairahan para santri dalam menulis, terutama dalam menulis karya sastra.
“Ini sangat unik dan tidak terjadi di tempat lain,” kata calon ketua umum PBNU ini. Menurutnya, aktivitas menulis ini diwariskan dari para ulama terdahulu. (nam)