Jakarta, NU.Online
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berkeinginan untuk segera membentuk tim investigasi independen guna mengetahui secara tepat kasus tertembaknya wartawan RCTI, Ersa Siregar. Keputusan final tentang masalah ini akan diambil dalam rapat pleno Komnas HAM pada 7 Januari mendatang, ungkap Wakil Ketua Komnas HAM Salahuddin Wahid, di Jakarta (5/1)
"Kecenderungan yang muncul dan menjadi perbincangan secara informal di kalangan para anggota Komnas HAM sekarang, kami akan membentuk tim investigasi independen untuk kasus tertembaknya Ersa Siregar. Hanya siapa yang menjadi ketua dan melibatkan instansi mana saja, belum diputuskan," katanya.
<>Menurut dia, besar kemungkinan tim itu nantinya akan melibatkan Komnas Perempuan, kalangan lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi. Dia memastikan tim tersebut tidak melibatkan unsur TNI dan GAM serta RCTI karena ketiga institusi itu terlibat dan menjadi korban.
Mengenai keinginan Komnas HAM itu, Wakil Pemimpin Redaksi RCTI Atmadji Sumarkidjo mengatakan, sampai saat ini belum ada pihak yang menghubungi pihaknya berkaitan dengan rencana pembentukan tim investigasi independen kasus tertembaknya Ersa Siregar.
Atas peristiwa itu, pimpinan Komisi I DPR, baru-baru ini, menyatakan, dalam waktu dekat akan memanggil Panglima TNI dan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) di Aceh. Anggota Komisi I Permadi mengungkapkan, kepastian tanggal untuk memanggil Panglima TNI dan Pangkoops di Aceh belum dijadwalkan sampai sekarang karena para anggota komisi itu masih reses hingga 17 Januari mendatang.
Berkaitan dengan rencana pembentukan tim independen oleh Komnas HAM, Permadi menyarankan agar orang-orang yang ada dalam tim tersebut dapat bertindak secara objektif, demikian imbuhnya. (Sp/Cih)