Kloter Terakhir Pulang, Masih Sembilan Jemaah Terbaring di RS Saudi
Rabu, 23 Februari 2005 | 03:19 WIB
Madinah, NU Online
Pada hari pemulangan kloter terakhir jemaah haji, Selasa, sembilan orang jamaah haji asal Indonesia masih terbaring sakit di RS King Fahd dan RS Al Anshar, Madinah, dan belum bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Menurut Wakil Kepala Daerah Kerja (Wakadaker) Bidang Kesehatan Daker Madinah dr Chairul Nasution kepada Media Centre Haji, Selasa, pasien-pasien yang dirawat di RS King Fahd dan RS Al Anshar mayoritas berada di ICU, sehingga mereka tidak dimungkinkan untuk dipulangkan ke Tanah Air.
<>Mereka akan kembali ke Indonesia setelah kesehatannya benar-benar pulih dengan menggunakan pesawat reguler Saudi atau Garuda. "Jadi kepulangan jamaah yang sakit harus benar-benar menunggu kesehatannya sampai pulih. Karena pemulangan seluruh jamaah sudah habis hari ini, maka pasien akan dipulangkan menggunakan pesawat regular," papar Chairul.
Jamaah yang dirawat di RS King Fahd sebanyak delapan orang, yaitu Matrawi Bin H Daud, 39 thn, kloter 39 Sub, Djodjo Sukardja Bin Jumhari, 49, kloter 65 JKS, Nurhamidah, 24 tahun, kloter 75 SUB, Wastina bin Sawadi, 64 thn, kloter 49 JKS, Sukaryo bin Argawi, 81 thn, kloter 64 JKS.
Syamsi Hadi bin Kromo Ramdi, 60 thn, kloter 83 SUB, Syarifuddin Bin HM Jakub, 53 thn, kloter 79 SUB, Yusnizar Binti Rimbang, 64, kloter 22 BTH, Sinoyo bin Iman, kloter 68 SUB. Sedangkan yang dirawat di RS Al Anshar yaitu Wastina bin Sawadi, 64 thn, kloter 49 JKS.
Para pasien yang dirawat, karena menderita gangguan pernafasan dan jantung. Ada yang juga yang terjatuh sehingga menyebabkan pendarahan di otak.
Dr Chairul menambahkan, sebetulnya pasien Sinoyo bin Iman sudah bisa dipulangkan ke Tanah Air hari ini bersama jamaah kloter 91 SUB. Namun yang bersangkutan ditolak pihak dokter penerbangan Saudi Airlines.
Alasannya, pihak penerbangan tidak menyediakan oksigen. Padahal, tiga hari sebelum pemberangkatan pasien, tim kesehatan sudah mengajukan apa saja yang dibutuhkan pasien, termasuk oksigen.
"Seharusnya pihak penerbangan Saudi bisa memenuhi kebutuhan pasien selama penerbangan, karena kita sudah mengajukan apa saja yang dibutuhkan pasien. Akibat penolakan itu, pasien belum ditentukan lagi kapan pemulangannya. Walaupun pada prinsipnya semua pasien pasti akan dipulangkan, tapi waktunya kapan, belum bisa dipastikan," tambahnya.(an/mkf)