Warta

Kirab Budaya warnai peringatan Maulid Nabi

Jum, 3 Februari 2012 | 11:00 WIB

Kudus, NU Online
Setiap memasuki bulan maulid Nabi, ummat Islam selalu memperingatinya dengan berbagai kegiatan dari bacaan Sholawat Nabi, pengajian umum  sampai karnaval budaya. Kegiatan semacam  ini sudah menjadi tradisi masyarakat yang mengadakan  penuh syiar dan suka cita .<>

Dari pantauan NU Online di Kudus, setiap musholla dan masjid di perkotaan maupun pedesaan setiap malam mengumandangkan bacaan-bacaan albarjanji (sholawat Nabi) sejak tanggal 1 sampai 12 Maulid.  Bukan hanya itu, masyarakat Kudus juga mempersiapkan ragam kegiatan Budaya semacam karnaval  dan pameran produk usaha.

Di desa Padurenan Gebog Kudus misalnya, Sabtu (4/2) mengadakan kirab budaya “Maulidan Jawiyan” . Tradisi karnaval  yang diadakan satu tahun sekali ini akan mensyiarkan maulidan jawiyan yang sudah menjadi budaya desa setempat. Dalam karnaval ini, masyarakat biasanya menampilkan ragam kreasi budaya maupun produk usahanya.

Sementara malamnya bertepatan malam 12 maulid diadakan  pembacaan Maulidan jawiyyan di Masjid Asy-syarief 1 Padurenan. Maulidan jawiyyan adalah tradisi budaya masyarakat setempat yang mengumandangkan bacaan sholawat dari kitab albarjanji dengan mengggunakan nada cengkok jawa secara bersahutan.

Ahad (5/2), Desa Loram Kulon Jati juga menggelar kirab ampyang maulid yang mengarak gunungan jajanan ampyang mengelilingi kampung sampai finish di Masjid Wali setempat. Bahkan selama sepekan mulai 1 – 5 Februari 2012 diadakan pameran bertajuk “loram Expo”.

Hal sama juga diadakan Pimpinan Ranting NU Bulungcangkring Jekulo mengadakan karnaval yang dirangkai pengajian umum bersama Habib Musthofa Al Idrus dari Jawa Timur, Ahad (5/2).

Sementara itu, Yayasan  Angalap Berkah Mejobo juga pengajian Hikmah Maulid bersama Habib Muhammad Lutfy bin Yahya dari pekalongan Rabu malam (8/2). Usai pengajian akan dilanjutkan pementasan wayang dengan dalang Ki enthus susmono (komandan banser satkorcab tegal) di halaman pasar Brayung Mejobo.

Syiarnya peringatan maulid Nabi ini, menurut wakil Rois MWC NU Gebog KH. Ahmad Asnawi, sebagai symbol mahabbah (cinta) kepada Nabi Muhammad SAW.

“Dalam memperingati maulid Nab  harus dengan cara  yang baik sehingga kita mendapat ridho dari Allah,”katanya dalam khutbah jum’at di Masjid Asy-Syarief Padurenan Gebog Kudus.

Ia mengajak ummat Islam memahami hakekat kecintaan kepada nabi yakni dalam bersikap maupun bertindak selalu sesuai dengan sunnahnya Nabi.

“Apapun yang disenangi Nabi muhammad harus kita ikuti seperti hormat sama orang tua, senang masjid, shodaqoh dan menyayangi antar sesame. Dengan mengikuti sunnahnya, kita akan bersama  beliau masuk surga,”ajaknya seraya mengutip sebuah hadits Nabi. 


 

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Qomarul Adib 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait