Kirab budaya menyemarakkan Maulid Nabi Muhamad SAW, Kelurahan Mlipak Wonosobo, berlangsung meriah, Sabtu (28/3). Kirab diikuti 17 jenis kesenian yang berasal dari 17 RT di Kampung Mlipak. Ribuan warga setempat, tua muda, laki-perempuan, berbaur dan mengikuti pawai.
Acara Maulud Nabi Muhamad SAW digelar Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kelurahan Mlipak, berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu. Kegiatan diawali dengan kirab budaya, Sabtu siang kemarin. Malam harinya, khataman di masjid Baitul Mutaqien. Minggu (29/3), khitanan masal yang diikuti 20 anak serta pengajian oleh KH Drs Dzikron Abdullah -pengasuh pondok pesantren Addainuriyah, Gemah Pedurungan Semarang.<>
Pawai dilepas Kiai Zein Muhtadin, menyusuri Jalan Mlipak-Jolontoro-KH Ahmad Dahlan-Sambek dan finis di masjid Baitul Mutaqien. Kirab budaya berlangsung sekitar 2,5 jam.
Sejumlah penduduk Kampung Mlipak menyebutkan, semua potensi kesenian yang dimiliki warga ditampilkan. Adapun lingkungan RT yang tidak punya grup kesenian, turut menyemarakan dengan menyewa kesenian dari luar desa/kecamatan. Misalnya grup drumband Desa Kleyang Jurang Kecamatan Mojotengah dan drumband MTs Sojokerto serta seni Reog Kampung Tosari.
Bahkan keluarga besar Bani Tipyani, bergotong royong mendatang grup kesenian Tektek dari Banyumas. Untuk sewa kesenian tersebut mencapai jutaan rupiah. Penyelenggaraan Maulud Nabi Muhamad SAW, berupa khitanan massal, pengajian dan kirab budaya, dilakukan secara swadaya masyarakat. (SM)