Sekitar 191 Kiai dari berbagai Pondok Pesantren se Kabupaten Tuban bersumpah akan menjaga kelestarian hutan di wilayah Kabupaten Tuban. Sumpah para petinggi Pondok Pesantren tersebut diucapkan saat Halaqoh Pondok Pesantren Peduli Lingkungan di Pondok Pesantren Langitan.
Acara yang dimotori Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan (GNKL) Pengurus Cabang NU Tuban tersebut memang sengaja didesain untuk mengikat komitmen para tokoh masyarakat agar bersedia menjadi pelopor kelestarian hutan. Sebab, menurut Program Manager GNKL PCNU Tuban Hadi Prayitno, perusakan hutan seperti illegal logging tidak akan bisa dicegah tanpa peran serius para tokoh masyarakat.<>
“Masyarakat Tuban masih menaruh hormat dan ta’at pada kiai. Jadi kita berharap sumpah para kiai ini tidak mandeg sebagai ceremonial belaka. Tapi diimplementasikan secara sungguh-sungguh,” Kata Hadi Prayitno saat memberi sambutan dalam acara
tersebut.
Untuk memantapkan pemahaman para Kiai dan juga ribuan masyarakat yang turut hadir dalam acara tersebut, Imam Pituduh, dari GNKL PBNU, Ir.H.Eddy Djanad, Asisten direktur Produksi Perum Perhutani Jakarta, KH Abdus Salam, Wakil Rois Syuriyah PCNU Tuban, dan, secara bergantian memberikan ‘tausiah’ tentang pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup.
“Menjaga kelestarian lingkungan itu ibadah. Manusia itu dijadikan sebagai khalifatullah fil ardl, wakil Allah di bumi. Jadi termasuk dlolim merusak hutan,”ungkap KH Noor Nasroh Hadi Ningrat, Pengasuh Pesantren Wali Sembilan Gomang Singahan dalam tausiahnya.
Pembicara lain mengungkapkan hal senada. Mereka berharap, melestarikan hutan benar-benar menjadi kesadaran seluruh masyarakat, terutama warga NU. Karena, menurut KH Abdus Salam, 90 % penduduk Tuban adalah warga NU. “Jangan malah kiai NU jadi penadah kayu curian,” kelakarnya yang disambut aplaus ribuan hadirin.
Program GNKL sendiri merupakan kerja bareng antara PT Perhutani dengan NU. Program tersebut, menurut keterangan Manager Program GNKL PCNU telah dilaksanakan di empat KPH yang berada di wilayah Tuban yakni KPH Tuban, KPH Parengan, KPH Jatirogo dan KPH Kebonharjo. Sayang, kata Hadi Prayitno, hingga kini Pemkab Tuban belum bersedia terlibat dalam program tersebut. Padahal, katanya, program ini seharusnya menjadi kerja bareng PT Perhutani, Pemkab, dan PCNU Tuban. (hdp)