Warta

KH Said Aqil: Radikalisme Besar Akibat Peran Kiai NU Dipinggirkan

Ahad, 18 Juli 2010 | 00:51 WIB

Kudus, NU Online
Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan radikalisme maupun terorisme berkembang besar di Indonesia akibat dari sikap pemerintah Orde Baru yang meminggirkan NU. Selama 32 tahun Kiai NU tidak dilibatkan dalam membangun orientasi keagamaan.

"Jika sejak dulu, kiai-kiai NU diajak merawat umat, saya yakin terorisme tidak akan bisa berkembang besar, "katanya saat menyampaikan tausiah dalam acara peringatan Harlah NU ke-87 dan harlah SMK NU Ma'arif Kudus ke 20 di Kudus Sabtu (17/7) kemarin.<>

Menurutnya, peminggiran peran kiai NU akan mengakibatkan kerusakan budaya, etika dan pola pikir di masyarakat.

"Kalau masyarakat sudah tidak memiliki budaya dan etika maka kiai tidak lagi dihormati, para aktivis agama akan bersikap radikal," tandas Said Aqil.

Ditambahkan, NU mempunyai andil besar membangun pemahaman orientasi keagamaan  masyakat melalui peran dan tauladan kiai NU. "Buktinya, hingga detik ini tidak ada satupun warga NU yang terlibat teroris. Saya siap menjamin itu," tegasnya.

Di depan ratusan pengurus dan kader-kader NU semua tingkatan, KH SAid Aqil juga mengatakan NU merupakan organisasi yang memiliki empat pilar, yakni mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-Undang 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila.

"Selama NU masih menggunakan empat pilar tersebut, kekuatan NU akan mampu menjaga keutuhan bangsa," ujarnya.

Menyinggung mengenai politik, KH Said melarang pengurus mandataris muktamar maupun konferensi untuk mencalonkan diri menjadi presiden maupun bupati.

"Kalau ada ketua umum PBNU atau PW dan PC  mencalonkan diri itu 'dosa' besar, karena  hal tersebut berlawanan dengan keputusan dan kebijakan NU," tegasnya singkat.

Usai acara, KH Said Aqil meninjau gedung kampus Akademi Kebidanan Muslimat NU yang berlokasi di Desa Karang Sambung Bae Kudus, sekaligus menandatangani prasasti persemian kampus Akbid berlantai 2 ini.

Selain KH Said Aqil, hadir dalam acara harlah ini perwakilan PWNU Jateng, Prof. Dr. Ali Munir, Rais PCNU Kudus KH Ma'ruf Irsyad dan ratusan kader dan pengurus PCNU dan ranting se kabupaten Kudus. (adb)


Terkait