Warta

KH Makruf Amin: Jangan Jadikan NU Kendaraan

Senin, 31 Agustus 2009 | 07:33 WIB

Jakarta, NU Online
Rais syuriyah PBNU KH Makruf Amin meminta para pengurus NU tidak menjadikan institusi NU untuk memperoleh manfaat atau kepentingan pribadi karena NU didirikan oleh para ulama untuk memperjuangkan Islam.

Pesan ini dikatakan dihadapan para dai dan daiyah yang mengikuti pendidikan kader dakwah LDNU di gedung PBNU, Senin (31/8).<>

“NU merupakan haraqah atau gerakan ulama untuk memperbaiki ummat dan negera,” jelasnya.

Yang menjadi keprihatinannya sekarang adalah adanya fihak-fihak tertentu yang mengatasnamakan NU untuk digunakan dalam Pilkada hanya sekedar untuk memperoleh uang, sehingga memperlemah kondisi NU. Pada akhirnya, kepercayaan ummat terhadap ulama semakin menurun.

Sesuai dengan simbolnya, tali yang melingkari jagad atau bumi, aspek perjuangan NU bukan hanya berada di Indonesia, saja, tetapi mencakup ranah global untuk mewujudkan Islam rahmatan lil alamiin, yang menjadi cita-cita besar NU.

Dalam melakukan perjuangan ini, para aktifis dan pengurus NU harus mampu melakukan kontekstualisasi dan inovasi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kondisi zamannya. “Jangan sampai model tahun 1945 digunakan sekarang ini, tak cocok. Harus market friendly,” tandasnya.

Ketua Dewan Fatwa MUI ini mencontohkan tentang paradigma wakaf, yang dulu hanya untuk masjid dan tempat ibadah. Sekarang sudah berkembang dengan konsep wakaf produktif. Kemampuan dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki NU ini harus dilakukan secara maksimal dengan penggunaan manajemen yang bagus sehingga nantinya NU bisa diibaratkan ‘akarnya menghujan ke bumi dan dangannya dan cabang-cabangnya menjulang ke langit’. (mkf)


Terkait