Warta

Ketua Umum PBNU Bertemu dengan Chairman Hanns Seidel Foundation (HSF)

Senin, 14 Maret 2005 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menerima kunjungan tamu dari Hanns Seidel Foundation (HSF) di gedung PBNU (14/03) yang diwakili oleh Chairman of Hanns Seidel Foundation, Dr. h.c. mult. H. Zehetmair, Dr. Reiner Gepperth, Deputy Secretary General and Head of International Cooperation and Contact, dan Christian Hegemer Director HSF Indonesia.

HSF adalah sebuah LSM yang berbasis di Munich Jerman dan merupakan organisasi non profit yang dibiayai pemerintah. Di Indonesia institusi ini didirikan pada tahun 1993 dan berfokus khususnya pada pendidikan lingkungan, training (capacity building), dan membangun kesadaran publik.

<>

Dalam sepuluh tahun terakhir ini, mereka secara aktif terlibat dalam pendidikan lingkungan di Indonesia dan juga di ASEAN dan Asia-Pasific bekerjasama dengan pemerintah ataupun NGO.

Dalam pertemuan yang dimulai pukul 08.30 dan berlangsung sekitar 1 jam tersebut. Hasyim Muzadi mengungkapkan tentang upaya yang dilakukan oleh PBNU dalam meringankan bebas masyarakat Aceh. Dalam hal ini PBNU sedang berupaya untuk mengembangkan pesantren untuk menampung anak-anak korban tsunami.

Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang tersebut juga mengemukakan bahwa para pengungsi sebaiknya ditempatkan didesa asal mereka karena jika tidak, mereka bisa jadi pengemis. PBNU bersama organisasi masyarakat lainnya telah berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan penderitaan para korban tsunami karena jika menggantungkan bantuan pemerintah, prosesnya lama.

Pihak HSF sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan menjalin kerjasama yang lebih erat dalam upaya pemberdayaan masyarakat Aceh karena hal tersebut merupakan bagian dari program kerjanya. Mereka juga tertarik bekerjasama dengan PBNU dalam upaya penguatan masyarakat lokal dengan membuat sebuah pilot project di satu daerah tertentu.

Dalam program bantuan kepada Aceh, PBNU telah bekerja sama dengan Muslim Charity dan Islamic Help, keduanya dari Inggris. Bantuan tersebut dikelola secara professional dan transparan dimana laporan keuangannya akan diaudit oleh akuntan public. Selain itu supervisor dari kedua lembaga tersebut juga ikut diterjunkan ke Aceh untuk ikut mengawasi pelaksanaan bantuan.(mkf)

 

 

 


 


Terkait