Warta

Kelompok Pemilih Yang Apatis

Ahad, 14 Maret 2004 | 20:03 WIB

Jakarta, NU.Online
Di tengah hiruk-pikuk kampanye pemilu yang diwarnai ketegangan antar penganut fanatik aliran politik, ada sebagian calon pemilih yang memilih bersikap apatis.  Hal ini dilakukan, setelah mereka kecewa terhadap perangai politisi berikut kebijakannya yang dianggap tidak sesuai harapan.

’’Saya malas kalau ngomong pemilu, karena mereka bisa omong saja, tetapi tak ada perubahan,’’ kata sopir taksi di Jakarta, Kusnanto.

<>

Namun Kusnanto dan beberapa orang lainnya yang tidak menaruh harapan pada pemilu tahun ini, tetap memilih saat pencoblosan nanti. ’’Ini kan kewajiban kita, ’’ kata Maman, seorang buruh lepas di Jakarta. 

Bagi mereka elite politik di Indonesia belum serius memikirkan kesejahteraan dan keamanan yang jadi kebutuhan pokok rakyat kebanyakan. Rakyat pun semakin apatis terhadap politik, tetapi suka tak suka mereka harus memilih sambil berharap adanya perubahan.

Berbeda dengan mereka, para calon pemilih yang muda-muda dan berpendidikan, memilih untuk tidak menyalurkan suaranya, nanti. Selain kecewa dengan kebijakan para politisi yang berkuasa, mereka rata-rata mempertanyakan sistem pemilu yang dianggap elitis. ’’Jadi, buat apa memilih, kalau hasilnya sudah ketahuan’’ ungkap Nurul, mahasiswa UIN Jakarta.

Itu sebabnya, lanjut Nurul, pemilu mendatang sulit diharapkan dapat memberikan kesejahteraan dan demokrasi pada rakyat. Pasalnya, ancaman masuknya militer ke dalam praktek politik saat ini masih besar. Selain itu, sampai saat ini belum ada tanda-tanda dan komitmen yang jelas untuk menyelesaikan berbagai persoalah yang bisa menjadi ganjalan terlaksananya demokrasi. Seperti, penegakkan hukum, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Saya tidak anti pemilu, bagaimanapun juga pemilu merupakan cara untuk mendirikan kekuasaan yang sah. Namun, ketika pemilu tidak bisa diharapkan menjadi jalan keluar, apa tetap akan dibiarkan berjalan tanpa menghasilkan kesejahteraan dan demokrasi," ujarnya dalam bincang singkat dengan NU.Online.(cih)


Terkait