Jakarta, NU Online
Kegiatan Nahdlatul Ulama saat ini masih banyak yang bersifat sporadis, spontan, kurang terukur, dan tidak sesuai dengan program yang telah dibuat dalam konbes, konferensi, atau kegiatan pembuatan program lainnya. Aktifitas para pengurus NU sebagian besar masih berupa rapat-rapat sedangkan kegiatan riilnya masih sangat sedikit.
Hal ini merupakan kritik yang disampaikan Rois ‘Aam PBNU KHMA Sahal Mahfudz dalam acara Temu Potensi dan Kader NU se-Jawa Tengah (1/6) “Ini harus disadari dan dijadikan pelajaran berharga bagi para pemimpin NU” ungkap KH Sahal untuk mengingatkan para pengurus NU agar lebih banyak melakukan kegiatan yang sesuai dengan program yang dibuat dan bersifat riil bagi masyarakat.
<>Menurut KH Sahal kelemahan NU dalam menjalankan konsistensi program organisasi disebabkan para pengurusnya tidak memahami peta persoalan secara komprehensif. Mereka belum mengetahui secara menyeluruh potensi ekonomi, agama, dan pendidikan dalam masyarakat sehingga kegiatan-kegiatannya hanya bersifat sporadis sesuai dengan trend yang ada tanpa perencanaan yang matang.
Forum temu potensi dan kader tersebut diharapkan dapat memberi masukan kepada para peserta konferwil yang akan segera dilaksanakan untuk membahas program NU lima tahun ke depan. Ini merupakan hal yang strategis karena dapat menentukan berhasil atau gagalnya program NU Jawa Tengah ke depan.
Hal lain yang harus segera dikembangkan adalah upaya membangun budaya pertukaran pikiran antar kader NU dari berbagai profesi. Ini untuk mengimbangi dinamika persoalan yang berkembang dalam masyarakat. Saat ini masih banyak Syuriah NU yang terpaku pada permasalahan yang bersifat tekstual, belum konteks persoalan. (dm/mkf)