Warta

Karyawan Muslim Protes Kebijakan Seragam di Bandara Kanada

Rabu, 21 November 2007 | 06:30 WIB

Ottawa, NU Online
Seorang karyawan wanita muslim yang diskors dari posisinya sebagai "screener" di bandara terbesar di Kanada karena menggunakan rok yang dianggap terlalu panjang mengajukan protes ke Komisi HAM Kanada, demikian ungkap kuasa hukumnya kepada kantor berita AFP, Rabu atau Selasa waktu setempat.

Pengacara Jo-Anne Pickel mengatakan Otoritas Keamanan Transportasi Udara Kanada (Canadian Air Transport Security Authority /CATSA) dan Garda, perusahan keamanan yang memperkerjakan kliennya Halima Muse, dianggap telah melakukan tindakan diskriminasi karena agama Muse.

<>

Muse, 33, telah bekerja sebagai "screener" di Bandara Internasional Pearson di Toronto selama lima tahun. Sebelum Februari 2007, dia mengenakan seragam standar perusahaannya dengan celana panjang dan jaket panjang.

"Namun dia tidak pernah merasa nyaman menggunakan celana panjang karena celana panjang memperlihatkan bentuk tubuhnya," kata Pickel sehingga Muse meminta diberikan rok yang lebih panjang dari ukuran biasanya kepada Garda.

"Dia muslimah yang taat dan ingin mengenakan rok panjang dengan seragamnya," kata Pickel menjelaskan.

Saat dijelaskan bahwa rok yang diminta tidak tersedia, Muse kemudian membuat rok dengan warna dan bahan yang sama dengan panjang beberapa inci di atas tumit.

Beberapa bulan kemudian, Muse dipanggil karena tidak menggunakan seragam serta dia diminta untuk menyerahkan kartu karyawannya dan disuruh pulang, kata Pickel.

Pada Selasa malam, Garda "mengatakan mereka ingin mengakomodasi keinginan Muse, tapi standar seragam itu merupakan kebijakan CATSA", kata Pickel. (ant/mkl)


Terkait