Warta

Karyati Inayah Nakhodai PC Fatayat NU Kudus

Senin, 26 Desember 2011 | 06:22 WIB

Kudus, NU Online
Konferensi Cabang Fatayat NU Kabupaten Kudus yang diselenggarakan di Kantor NU Jl Pramuka no 20 Ahad (25/12) kemarin, memilih Karyati Inayah sebagai ketua baru periode 2011-2016. Dalam acara yang diikuti utusan Pimpinan Ranting dan Anak Cabang Fatayat NU se- Kabupaten Kudus itu, Karyati Inayah memperoleh dukungan 38 suara mengungguli Siti Nafisatun yang hanya 25 suara.
   
Sebelumnya, dalam penjaringan bakal calon muncul beberapa nama selain dua kandidat tersebut diantaranya  Siti Malaiha Dewi, Umi Kuliyah, Siti Faela Sofa dan Muflichah. Namun karena tidak memperoleh 5 suara sebagai persyaratan lolos sebagai calon akhirnya hanya Siti Nafisatun dan Karyati Inayah maju pada tahap berikutnya.
<>
Dalam pemilihan yang dipimpin wakil ketua PW Fatayat NU Jateng  Inna Hadianala itu berjalan demokratis dan menegangkan. Saat penghitungan suara, kedua kandidat saling berkejaran angkanya meskipun pada akhirnya yang terpilih Karyati Inayah menggantikan ketua Fatayat  periode 2006-2011 Noor Hidayah.

Usai pemilihan, Karyati Inayah bertekad akan menjadikan Fatayat NU kudus sebagai organisasi perempuan yang progresif dan bermanfaat bagi masyarakat maupun anggota.

“Sudah saatnya, Fatayat NU menunjukkan eksistensi yang lebih dengan mengambil peran yang besar di di tengah-tengah masyarakat terutama memperjuangkan kaum perempuan,” katanya.

Ke depan, ujar  guru SMK NU Hasyim Asy’ari 2 Kudus ini, pihaknya akan memprioritaskan program-program yang bersentuhan dengan kebutuhan anggotanya seperti kesehatan reproduksi prempuan, remaja dan ibu muda serta memberikan pelayanan kesejahteraan keluarga.

“Fatayat NU nanti harus kuat secara lembaga dan SDM anggotanya melalui program-program perempuan. Apalagi sekarang ini, Fatayat kudus sudah memiliki bargaining yang baik sehingga mampu menjadi modal ke depan,” tandas Inayah, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kudus KH Khusnan Ms mengharapkan Fatayat NU harus mampu menggerakkan program-program perempuan baik berbentuk  rintisan maupun yang sudah berjalan sebelumnya.

“Disamping itu, Fatayat perlu penguatan lembaga sehingga memudahkan gerak pengembangan program sampai ditingkat ranting,” katanya kepada NU Online kemarin.

Fatayat NU, harap KH Khusnan, harus mampu mendukung dan mewujudkan program 5 harakah yang dicangkan PCNU Kudus. Yakni, penguatan lembaga (jamiyah), penguatan asset potensi, penguatan idiologi Aswaja dan penguatan sumber daya manusia serta memperbanyak silaturrahim.

“Lima harakah ini bila dijalankan secara kebersamaan  baik NU maupun badan otonomnya, kita akan menjadi organisasi yang baik dan kuat,” tandasnya lagi.

Harapan senada juga disampaikan Wakil ketua PW Fatayat NU jawa Tengah Inna Hadianala. Ditemui usai memimpin sidang pemilihan, pihaknya berharap Fatayat kudus mampu menguatkan lembaga sampai di tingkat ranting.

“Dilihat dari jumlah ranting 135 desa tetapi dalam konferensi hanya 63 saja yang mempunyai hak suara karena  persoalan SK. Maka ke depan ranting harus hidup semua dan memiliki SK sehingga ke depan akan mudah mem-breakdown program –program Fatayat,” ujar Nala.

Ia menambahkan Fatayat Kudus perlu  memprioritaskan program advokasi perempuan yang sedang dicanangkan PW Jawa Tengah yakni advokasi perlindungan anak, peran politik perempuan, reproduksi, trafficking dan masalah-masalah perempuan lainnya.

“Termasuk pula membentuk lembaga Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (LP3A) sebagai wujud konkrit program advokasi. PW sudah terbentuk dan sudah melakukan upaya pelatihan-pelatihan advokasi kepada relawannya,” katanya Inna Hadianala.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib


Terkait