Warta

Kanzus Sholawat Cabang Kudus Gelorakan Cinta Tanah Air

Kamis, 24 Maret 2011 | 10:18 WIB

Kudus, NU Online
Menipisnya rasa cinta tanah air akhir-akhir ini menjadi keprihatinan semua komponen bangsa. Tidak terkecuali organisasi Kanzus Sholawat Angudi Barokahe Gusti yang didirikan ulama Pekalongan Habib Lutfiy bin Yahya.

Selain menunjukkan kecintaan Rasululullah SAW, Kanzus Sholawat selalu menggelorakan cinta tanah air dalam setiap kegiatannya. Tujuannya supaya masyarakat memilki rasa nasionalisme.r />  
Begitu pula peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Kanzus Sholawat cabang Kudus, semangat cinta tanah air digelorakan melalui berbagai kegiatan mulai Senin-Rabu (21-23/3) kemarin. 

Diantaranya khotmil Qur’an (21/3), kirab Merah Putih Selasa (22/3) dan malamnya pentas musik marawis bersama group Michika dari Solo. Sebagai acara puncaknya, Rabu (23/3) malam pengajian dan baiat Sadzaliyah bersama Habib M Lutfiy bin Ali bin Yahya.
 
Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Kanzus Sholawat desa Undaan ini, masyarakat Kudus dan sekitarnya mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan rasa nasionalisme. Saat prosesi kirab panji Merah Putih misalnya, semangat patriotisme dan nasionalisme ditunjukkan para jamaah Kanzus Sholawat. Meski suasana hujan, mereka tidak patah semangat mengirab 4.000 bendera merah putih sepanjang jalan protokol desa Undaan.
 
Yang layak diapresiasi, kirab Merah Putih kemarin menandakan keberagaman bangsa Indonesia. Kreasi peserta kirab sangat kental dan sarat nilai-nilai pluralisme. Kreatifitas  kesenian yang ditampilkan seperti terbang papat, barongsai dan peran tokoh Walisongo, menjadikan simbol kebersamaan dan keberagaman masyarakat.
 
Ketua panitia KH Idham Kholid mengatakan momentum peringatan maulid nabi Muhammad ini untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, saat ini kerukunan bangsa Indonesia mulai terkoyak dan terancam disintegrasi.
 
“Dari sinilah, selain cinta Nabi, peringatan maulid ini sebagai acara tahunan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat untuk selalu semangat cinta kepada bangsa sendiri,” katanya kepada NU Online.
 
Sementara acara puncak pengajian, puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah mengikuti cara dengan lantunan gema sholawat nabi dengan khusyuk. Sejumlah ulama dan tokoh nasional seperti Habib Ahmad Zein dari Yaman, Ketua PP GP Ansor Nusron Wahid, ketua MUI Kudus KH Syafiq Nashan dan Bupati Kudus Mustofa Wardoyo hadir mengikuti kegiatan sampai selesai.
 
Habib Lutfiy dalam taushiyahnya mengajak masyarakat selalu memiliki rasa cinta kepada bangsa sendiri. Salah satunya tidak pernah melupakan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus dan selalu memandang harga diri seseorang dengan nilai sangat tinggi. “Kita harus terus gelorakan, karena cinta tidak ada batas dan waktu.” tegas Habib Lutfiy
 
Habib Lutfiy menilai saat kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan semangat cinta tanah air sehingga sangat mudah terpecah dipecah belah yang mempengaruhi kerukunan.

“Mulai sekarang kita tanamkan kembali cinta pada bangsa dan tokoh-tokoh pahlawan. Kalau bisa kita budayakan ziarah kepada makam pahlawan untuk mengenangnya.” tandasnya lagi. (adb)


Terkait