Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak boleh jauh dengan ulama, karena ulama yang telah membidani kelahiran PPP. Maka sangat tepat kegiatan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Partai Persatuan Pembangunan Kota Pekalongan digelar di Gedung Aswaja yang cukup megah dengan fasilitas lengkap milik Nahdlatul Ulama.
Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah Dr H Arif Mudatsir Mandan saat memberikan kata sambutan pada acara pembukaan muskercab PPP Kota Pekalongan di Gedung Aswaja Ahad (1/5).<>
Sebagai partai yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama kemudian fusi bersama tiga partai lain, maka kader kader PPP tidak boleh jauh dengan para ulama dan kiai NU, apalagi upaya untuk menjauhkan PPP dari para ulama cukup kuat, sehingga hal ini jangan sampai terjadi di Kota Pekalongan. Maka langkah DPC PPP Kota Pekalongan menggelar kegiatan muskercab di Gedung Aswaja adalah pilihan yang sangat tepat.
Dikatakan, jika ada partai lain yang mengklaim di dirikan oleh Nahdlatul Ulama adalah salah besar, karena pada faktanya mereka hanya difasilitasi oleh PBNU dengan membentuk tim lima, akan tetapi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berhak mengklaim karena pada faktanya memang dilahirkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang pada waktu itu ketua umumnya Dr KH Idham Cholid.
Musyawarah kerja Cabang adalah forum penting yang telah tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP membahas berbagai program kerja hasil Musyawarah Cabang. Sehinga pada forum ini diharapkan melahirkan keputusan keputusan penting untuk kemajuan organisasi, ujarnya.
Mantan Ketua PP GP Ansor itu meminta kepada peserta muskercab agar menjadikan muskercab sebagai sarana konsolidasi organisasi, khususnya menjelang Muktamar PPP yang akan berlangsung bulan Juli mendatang di Bandung Jawa Barat.
Beberapa kandidat Ketua Umum DPP PPP hingga saat ini yang telah muncul ke permukaan antara lain Ketua Umum incumbent, Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H Ahmad Muqowwam, Prof Dr Jimly Assisdiqy dan Muchdi PR.
Semetara itu, Ketua DPC PPP Kota Pekalongan Ahmad Taufiq, SH memita kepada peserta muskercab untuk membuat program yang lebih realistis sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi. Jangan sampai membuat program kerja yang tidak bisa dilaksanakan. (iz)