Warta

Jangkauan Dakwah Internet Lebih Luas dari Masjid

Jumat, 29 Agustus 2008 | 01:04 WIB

Jakarta, NU Online
Jangkauan dakwah dengan dukungan teknologi internet bisa lebih luas dari dakwah konvensional yang dilakukan di masjid-masjid atau majelis taklim. Dengan fasilitas internet dakwah bisa disampaikan kepada jutaan orang dalam sekejab.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta H Hamdan Rasyid di hadapan para pengurus masjid yang mengikuti pelatihan computer dan internet di gedung Telkom Jakarta Pusat, Kamis (28/8).<>

Pelatihan itu merupakan hasil kejasama PT Telkom dengan PWNU DKI Jakarta. Pelatihan diikuti oleh 55 peserta yang terpilih dari pengurus masjid-masjid 5 kota di DKI Jakarta ditambah bebrapa orang untusan PWNU DKI.

Pelatihan dibagi kedalam tiga gelombang secara intensif, dan para peserta pelatihan langsung berpraktik dengan fasilitas yang canggih.

Hamdan Rasyid dalam kesempatan itu menyampaikan, media internet dapat dimanfaatkan untuk izzul islam wal muslimin, kejayaan Islam dan umat Islam.

”Memang sekarang ini masih ada opini negatif tentang internet karena banyak yang menyalaggunakannya, misalnya utnuk menyebarkan pornografi. Namun kita juga bisa mendapatkan manfaat yang besar dari internet untuk mengembangkan dakwah islamiyah,” katanya.

General Manager PT Telkom Jakarta Pusat Joko Raharjo pada kesempatan itu menjanjikan akan menyumbangkan perangkat komputer dan jaringan internet ke beberapa masjid dan PWNU DKI Jakarta untuk kepentingan dakwah Islam.

Dikatakannya, dengan teknologi internet para pengurus masjid dapat dengan mudah mencari referensi berbagai disiplin kajian dan kelimuan islam dari berbagai tokoh dan negara manapun.

Sementara itu Wakil Sekjen PBNU H Taufiq R Abdillah yang hadir memberikan pengarahan menyatakan, para pengurus masjid tidak perlu merasa teknophobia atau minder dan tidak berkepentingan dengan dunia teknologi. "Banyak hal yang bisa dimanfaatkan untuk berdakwah," katanya.

”Tetapi juga jangan teknophilia atau terlalu gendrung dengan teknologi. Misalnya jangan sampai saking gandrungnya dengan internet kemudian melupakan jamaah di masjidnya,” tambahnya. (nam)


Terkait