Pemerintah Indonesia meminta Kerajaan Arab Saudi untuk memperbolehkan penambahan ketibaan maskapai haji di bandara King Abdul Aziz Jeddah dari 10 menjadi 18 slot per hari. Hal itu bertujuan mempersingkat waktu pemberangkatan, pemulangan, dan tinggal jamaah haji.
Tahun ini diperkirakan bakal terdapat 490 kloter penerbangan haji. "Kita minta penambahan slot penerbangan dari 10 slot tahun lalu jadi 18 slot per hari untuk tahun ini," kata Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat, jelang Rapat Panja Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji di Gedung DPR, Jakarta, Senin, (10/5).<>
Dengan 18 slot penerbangan per hari, Bahrul menyebutkan, waktu penerbangan untuk pemberangkatan seluruh kloter bisa dipersingkat dari 30 menjadi 28 hari. Selain itu, waktu tinggal jamaah haji bisa diperpendek dari 22 menjadi 21 hari. Menurutnya, lobi Indonesia untuk meminta penambahan slot ketibaan maskapai di bandara Jeddah tidak hanya dilakukan pemerintah.
Maskapai Garuda Indonesia juga melakukan lobi serupa dengan otoritas penerbangan Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation, GACA). "Jadi, lobi yang dilakukan pemerintah itu G to G. Kalau Garuda langsung dengan pihak bandara," jelasnya.
Meski meminta penambahan, Bahrul menyebutkan, pihak Arab Saudi baru menyanggupi penambahan sekitar 10-12 slot penerbangan. Alasannya, pada musim haji, bandara Jeddah mengalami kepadatan ketibaan maskapai jamaah haji dari berbagai negara. "Tapi mereka bisanya baru 10-12 slot penerbangan," ungkapnya. (dpg/nur)