Warta

Hindari Pelecehan, Jepang Dituntut Operasikan Kereta Api Khusus Pria

Kamis, 18 Juni 2009 | 05:02 WIB

Tokyo, NU Online
Ternyata bukan hanya di Indonesia, adanya kesadaran gender dalam permasalahan transportasi massal. Untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual, di Indonesia, pernah beberapa kali dicoba penggunaan gerbong kereta api dan busway khusus wanita. Namun di Jepang justru sebaliknya.

Meski termasuk dalam jajaran negara sekuler, namun banyak wanita Jepang berkonsentrasi penuh menghindari pelecehan seksual seperti perabaan, ketika berada di kereta. Beberapa perempuan, dengan ekstrem meminta pria benar-benar diangkut dalam kereta tersendiri dan tidak campur dengan perempuan.<>

Pihak operator kereta api juga mengatakan telah memiliki petisi untuk mengadakan kereta api khusus pria. Pihak berwenang juga menyatakan akan membuat keputusan tentang pengadaan kereta api khusus pria dalam rapat umum tahunan Rabu 24 Juni pekan depan.

"Sementara dilakukan langkah melawan perabaan dengan KA khusus perempuan, tak ada langkah yang dilakukan terhadap pelaku perabaan. Dalam semangat kesetaraan jender, KA khusus pria harus diperkenalkan," terang seorang pejabat terkait. Demikian dilansir kantor berita Reuters, Kamis (18/6).

Namun  sayang, agaknya ide itu akan sulit diwujudkan. Dewan Direksi Pengendali Transportasi, tak sependapat dengan ide itu. "Kenyataannya kita hanya menerima sedikit permintaan dari penumpang Seibu Railway untuk membuat kereta api khusus pria," tulis Dewan Direksi menanggapi permintaan operator.

Kasus perabaan menjadi sorotan di Jepang saat Mahkamah Agung Jepang memutarbalikkan tuduhan bersalah terhadap seorang profesor yang meraba seorang gadis dalam kereta api di Tokyo. Para hakim berpendapat harus berhati-hati dalam kasus seperti ini karena yang menjadi saksi adalah para penuduh. (min)


Terkait