Jember, NU Online
Haul Syekh Abdul Qodir Jailani dan haflatul imtihan Ponpes Al-Qodiri, Jember, Senin (10/9) lalu berlangsung semarak. Tiga Menteri RI turut hadir dalam acara tersebut. Mereka adalah Menkes Siti Fadilah Supari, Menkop Suryadarma Ali dan Menteri PDT Lukman Edy.
Puluhan ulama top juga nampak berjejer di mimbar utama, di antaranya Habib Abd Hadi bin Muhammad Al-Habsyi (Probolinggo), KH Nur Muhammad Iskandar SQ dan KH. Junaidi Al-Baghdadi (Jakarta). Tampak juga para petinggi Kasdam V Brawijaya. Artis Jhony Iskandar juga hadir, serta 15 jama’ah asal Malaysia.
<>Dalam sambutannya, pengasuh Ponpes Alqodiri dan sekaligus pimpinan jama’ah manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani KH Ahmad Muzakki Syah mengajak umat Islam agar selalu berdzikir kepada Allah. Menurutnya, dzikir akan memudahkan apa yang sulit dan melonggarkan apa yang sempit.
Di hadapan Allah, katanya, tidak ada yang tidak mungkin dan tidak ada yang susah. “Karena itu, yakinlah bahwa persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, ada jalan keluarnya”, tukasnya di hadapan sekitar 200.000 massa yang menyesaki lapangan Ponpes yang terletak di Kelurahan Gebang itu.
KH Muzakki juga mewanti-wanti agar siapapun tidak terlalu mempolitisasi keadaan bangsa Indonesia. Menurutnya, politisasi itu bisa membodohi masyarakat. Beliau lalu mencontohkan ada statement pihak-pihak tertentu tentang kondisi Indonesia yang sudah digambarkan begitu parah secara ekonomi, seakan-akan sudah mau kolaps, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Tujuannya adalah untuk menggoyang presiden SBY.
“Kekejaman politik juga terjadi ketika Gus Dur jadi presiden. Masyaallah, beliau itu waliyullah, masak sampai diperlakukan sedemikain rupa”, lanjut mantan pengurus Pagar Nusa itu.
Sementara itu, Menkop Suryadarma Ali dalam ceramahnya menegaskan bahwa pemerintah menaruh perhatian besar kepada pesantren. Pemerintah punya program untuk meningkatkan keterampilan santri.
"Kalau santri punya skill dengan semangat wira usaha yang tinggi, maka masyarakat di sekitar pesantren juga akan kecipratan. Sehingga akhirnya, masyarakat secara keseluruhan juga sejahtera. Sebab, kalau bicara kemiskinan dan keterbelakangan, maka tak bisa lepas dari umat Islam. Karena itu bicara umat Islam, pesantren adalah kuncinya”, tukasnya.
Sedangkan Menkes Siti Fadilah Supari hanya menyampaikan salam presiden SBY yang tidak bisa hadir di ponpes Al-Qodiri. Sebab, di Jakarta SBY sedangkan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin. “Kalau tidak berbarengan dengan itu (kedatangan Vladimir Putin) Pak Presiden
pasti ke sini (Al-Qodiri)”, tukasnya.
Menjelang acara ditutup, menteri PDT. Lukman Edy tiba-tiba datang. Karena sudah mau bubar, maka politisi PKB itu hanya diberi waktu bicara 5 menit. Ia hanya mohon maaf atas kertelambatannya, karena dari Malaysia langsung menuju Jember (ary).