Warta

Haul Ke 50 KH A Wahid Hasyim

Rabu, 23 April 2003 | 10:37 WIB

Jakarta, NU ONLINE, KH Abdul Wahid Hasyim, pahlawan nasional yang merupakan mantan ketua PBNU dan ayah dari Gus Dur, sekaligus merupakan putra salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, diperingati haulnya yang ke 50 di Matraman Jakarta Pusat pada hari Ahad (20/04).

Haul ke 50 ini, selain sebagai kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh warga NU, juga merupakan upaya melakukan refleksi terhadap kepribadian Wahid Hasyim yang begitu menawan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini. Tarmizi Taher, salah satu mantan menteri agama yang hadir dalam acara itu mengatakan ”Beliau adalah seorang intelektual dan sekaligus Kyai yang punya pemikiran baik tentang politik dan kenegaraan yang tercermin dalam keikutsertaan beliau dalam BPUPKI. Dan beliau telah mampu melakukan perencanaan strategis ketika masih usia yang sangat muda” Ujarnya, yang semasa menjadi Menteri mengumpulkan pemikiran-pemikiran dari para mantan Menteri Agama yang berjumlah 19 orang.

<>

KH A Syahri mantan sekretaris pribadinya juga memberikan penjelasan. Pada waktu serangan Jepang, para Kyai diburu oleh tentaran Jepang, KH Wahid-lah yang berhasil melobby penguasa Jepang untuk tidak memburu, bahkan memberi pelatihan militer pada para Kyai dan santri sehingga mereka siap menghadapi serangan Belanda setelah Jepang kalah.

Sedangkan putra beliau, KH Yusuf Hasyim mengatakan bahwa KH Wahid Hasyim merupakan sosok pemimpin yang sangat dibutuhkan saat ini karena memiliki kepribadian yang sangat menarik, yaitu bermoral, berwawasan luas, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Demikian juga Gus Dur mengatakan “KH Wahid Hasyim-lah yang memulai pengajaran pendidikan agama dengan memasukkan pendidikan umum didalamnya dan beliau yang memulai pendirian Perguruan Tinggi Islam yang menjadi cikal bakal IAIN dan mengizinkan pelajar putri sebagai murid jurusan hakim, sesuatu yang sebelumnya tidak diizinkan”.

Peringatan acara ini tidak hanya dilangsungkan di satu tempat, akan tetapi juga dilaksanakan di Semarang, di Universitas Hasyim Asyari dengan mengadakan seminar mengenai peran KH Wahid Hasyim dalam usaha pembaharuan Pendidikan Islam. Dalam seminar ini turut hadir para ulama dan intelektual muslim seperti KH Hasyim Muzadi, Gus Dur, Nurcholis Madjid serta Syafii Maarif.(Mkf)


Terkait