Warta

Hasyim : Saya Pilih Capres Dari NU

Ahad, 21 Juni 2009 | 12:53 WIB

Pekalongan, NU Online
Kalau saya ditanya siapa calon presiden tahun 2009 yang akan dipilih, tentu akan saya jawab pilihan saya ya Jusuf Kalla. Karena Jusuf Kalla di samping orang NU juga capres yang mau berkomitmen dengan Nahdlatul Ulama selama lima tahun ke depan. Hal ini perlu dilakukan, mengingat tantangan NU semakin berat baik secara kultural maupun amaliyah yang selama ini terang-terangan menyerang NU.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PBNU saat memberikan tausyiyah seputar pilpres dihadapan warga nahdliyyin Kabupaten Pekalongan Sabtu kemarin (20/6) di gedung PCNU setempat<>

Dikatakan, secara institusi PBNU telah mengeluarkan larangan secara tegas untuk tidak mempergunakan organisasi untuk dijadikan alat politik untuk memilih caleg, pilbub, pilwalkot, pilgub maupun pilpres, akan tetapi secara pribadi bukan hanya boleh tetapi termasuk fardlu kifayah.

NU secara organisasi memberikan kebebasan kepada warga NU untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, yang terpenting ialah jangan sampai pilihannya salah sasaran. Karena itu, sebelum memilih, PBNU berkepentingan untuk memberikan penjelasan kepada warga nahdliyyin siapa dan bagaimana capres yang maju dalam pilpres ini. 

"Yang terpenting dalam pilpres nanti siapa yang mau dititipi NU dan yang bisa menguntungkan NU. Dalam hal ini, hanya Jusuf Kalla yang bersedia dititipi NU untuk lima tahun ke depan," ujarnya.

Acara tausyiyah yang bertajuk silaturrohim muhasabah Nahdlatul Ulama dihadiri tidak kurang dari 1000 undangan dari beberapa pengurus cabang sekitar Kabupaten Pekalongan, Pengurus MWC dan ranting NU se Kabupaten Pekalongan.

Acara yang diharapkan dapat memperoleh secara gamblang tentang perkembangan NU terkini oleh Hasyim Muzadi hanya mampu memberikan tausyiyahnya selama 20 menit karena keburu azan maghrib, meski tamu undangan sejak jam 13.00 sudah memadati gedung pertemuan, akan tetapi karena yang bersangkutan baru sampai di lokasi sekitar jam 17.00 wib.

Namun demikian, secara umum sudah dapat diketahui kemana arah pilihan warga NU pada pilpres nanti, sehingga dengan penjelasan Ketua Umum PBNU, warga NU tidak perlu bingung lagi. (miz)


Terkait