Jakarta, NU Online
Calon presiden Hamzah Haz mengatakan fatwa sejumlah kiai di Jawa Timur mengenai larangan memilih calon presiden perempuan jangan dipermasalahkan. "Biar saja kiai dan ulama menyampaikan apa yang harus dikatakan kepada rakyat," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Pasar Kosambi Bandung, Sabtu (5/6).
Masyarakat, kata Hamzah, jangan menyalahkan ulama atas keluarnya fatwa itu, karena dikeluarkannya fatwa itu semata-mata kewajiban dari para ulama. "Mau dipakai atau tidak (fatwa itu), itu urusan rakyat. Yang penting mereka sudah memberitahukan yang mana yang haram yang mana yang halal. Sudah lepas dosanya," ujarnya.
<>Saat ditanya apakah pasangan Hamzah-Agum merasa diuntungkan atas keluarnya fatwa itu, Hamzah membantahnya. Menurut Hamzah, dia dan Agum tidak berusaha mengambil untung apapun dari fatwa itu karena belum tentu masyarakat Indonesia mau menerima fatwa itu. "Masyarakat sudah sampai belum menerima (fatwa) itu," katanya.
Hamzah Haz datang ke Pasar Kosambi untuk berkampanye kepada para pedagang di tempat itu. Selain ke Pasar Kosambi, Hamzah yang didampingi salah seorang istrinya, Titin Kartini, beserta rombongan juga mendatangi Pasar Induk Caringin. (ti/cih)