Warta

Haji Lebih Optimal Satu Pintu

Sabtu, 5 Desember 2009 | 04:27 WIB

Jakarta, NU Online
Penyelenggaraan ibadah haji satu pintu akan menjadikan rukun Islam kelima ini lebih optimal, aman, nyaman, lancar dan terkendali. Program haji non kuota menimbulkan banyak masalah di lapangan, lebih baik pelaksanaan ibadah haji dise<>rahkan sepenuhnya kepada departemen agama.

"Kita sangat mendukung wacana tersebut, karena pelayanan satu pintu melalui Departemen Agama sangat urgen bagi pemantapan dan perbaikan pelayanan bagi jamaah calon haji (JCH)," ujarnya begitu mendarat di bandara khusus haji Soekarno - Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis (3/12).

Menteri Agama Suryadharma Ali sebelumnya mengungkapkan hasil "pantauannya" selama menunaikan rukun Islam ke V bersamaan jamaah Indonesia di musim haji 1430 H. Menurutnya berhaji lewat program non kuota justru mengundang permasalahan yang akhirnya menjadi beban pemerintah.

Bahkan bukan mustahil menurutnya tindakan tegas akan dijatuhkan kepada Biro Perjalanan Haji yang melakukan program itu.

Namun diakuinya, Depag tidak pada posisi membolehkan atau tidak untuk memberikan visa (izin masuk) bagi mereka yang meminati program ini. Kewenangan itu ada pada Kedubes Kerajaan Arab Saudi di Jakarta.

Dimintai komentarnya atas sejumlah kasus penelantaran jamaah haji oleh Biro Perjalanan Haji non kuota sebagaimana berita berita terlansir, Kabid Urusan Haji Kanwil Depag Kalsel yang juga Sekretaris PPIH Kalsel, Drs Anwar Hadimi sangat menyayangkan hal itu masih terjadi.

Hal itu bisa terjadi menurutnya, karena masih ada kesempatan bagi banyak pihak yang mencoba memanfaatkan jalur penyelenggaraan ibadah haji non kuota tersebut.

Padahal, ujarnya, apa yang mereka lakukan tidak disertai sarana dan prasarana yang memadai. "Sehingga tidak jarang merugikan jamaah itu sendiri", jelasnya. Namun, karena berangkat secara mandiri, pemerintah tak bisa menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan jamaah non-kuota tersebut.

Jamaah haji non-kuota ini dijelaskannya, diberangkatkan oleh perusahaan yang bukan penyelenggara ibadah haji khusus atau BPIH Khusus.

"Untuk itu, kami imbau kepada masyarakat, agar tetap bersabar dan mengikuti pola kuota saja. Tak usah pergi sendiri dengan risiko lebih besar, karena menyangkut keselamatan, kenyamanan, kesehatan dan kelancaran dalam beribadah," pintanya. (mch/nur)


Terkait