Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang para tokoh dari beberapa negara Muslim dalam Konferensi Persaudaraan Muslim di Hotel Sultan Jakarta, pada 19-20 Desember 2009 mendatang. NU akan menawarkan konsep moderasi dalam menghadapi kelompok-kelompok garis keras di sejumlah negara Muslim yang sedang ’bergolak’.
”Saya mengatakan bergolak bukan berarti negara yang diundang tersebut sedang bergolak, atau banyak terjadi kekerasan, tapi maksudnya negara-negara itu dihuni oleh kelompok-kelompok yang banyak melakukan kekerasan,” kata Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi dalam konferensi pers di kantor PBNU Jakarta, Rabu (16/12).<>
Rencananya 100 ulama dan cendekiawan akan hadir antara lain dari Iran, Mesir, Syiria, Lebanon, Libya, Irak, Palestina, Jordan, Malaysia, Thailand, Philipina, dan Singapura. Menurut Hasyim, beberapa negara yang diundang tersebut dihuni oleh kelompok-kelompok garis keras.
”NU akan menyumbangakan pikiran-pikirannya bagaimana proses moderasi dalam menghadapi kelompok-kelompok keras itu. Misalnya antara kelompok Syiah dan Sunni di Irak, Hamas dan Fattah di Palestina, Taliban dan kelompok-kelompok garis keras yang ada di Pakistan dan antar kelompok-kelompok garis keras di Mesir,” kata Hasyim.
Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia akan dilaksanakan oleh International Conference of Islamic Scholars (ICIS) PBNU. Forum internasional bertema ”Tahqiq al-ukhuwwah wa wihdah al-ummah al-islamiyyah” ini merupakan bagian dari kegiatan Muktamar ke-32 NU. (nam)