Kendari, NU Online
"Pembangunan ke depan tidak hanya dirasakan di Pulau Jawa saja. akan tetapi masyarakat di daerah terpencil di Kawasan Timur juga akan mendapat perlakuan sama dengan masyarakat di Jakarta," ungkap H Salahuddin Wahid dalam kampanye di Kendari, kemarin.
Dalam kampanye sekitar satu jam itu, Gus Sholah menyatakan ada beberapa kebijakan yang akan dilaksanakan capres/cawapres Partai Golkar jika terpilih, antara lain memberantas KKN dan mengupayakan pemerataan pembangunan sampai ke pelosok pedesaan.
<>Sebagai pengusul dibentuknya Kantor Menteri Negara Percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia, Gus Sholah mengatakan, perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Kawasan Timur saat ini masih kurang.
Cawapres Partai Golkar berjanji ke depan akan lebih ditingkatkan karena potensi sumber daya alamnya masih banyak yang belum terolah untuk menunjang kegiatan pembangunan nasional.
Di Sultra misalnya, kata Sholah, sudah dipikirkan bagaimana mengupayakan pengelolaan aspal alam Buton agar dapat digunakan di jalan-jalan di tanah air. Teknologi pengelolaan aspal alam buton sudah ditemukan dan akan diupayakan untuk pengembangannya nanti.
"Teknologi pengelolaan aspal alam Buton sudah ada sehingga ke depan tinggal mencari investor yang siap mengelolanya," tambahnya.
Kampanye cawapres Partai Golkar Gus Sholah di Stadion Lakidende, Kota Kendari, hanya dihadiri sekitar 4.000-an massa dari target panitia sebanyak 20.000 massa.
Belum diketahui penyebab kurangnya massa yang menghadiri kampanye monologis Ketua PKB itu yang dihadiri Ketua Tim Kampanye Capres/cawapres Partai Golkar pusat, Slamet Effendy Yusuf dan Ketua Tim Kampanye Sultra, Drs Amir Pidani.
Pihak panitia sudah mengupayakan penggalangan massa secara besar-besaran dengan menghadirkan penyanyi lokal dan artis Jakarta, Nova Eliza, bintang sinetron "Julia Jadi anak Gedongan."
Dalam kampanye sekitar satu jam itu, Pihak Tim Sukses capres/cawapres, Wiranto-Gus Sholah belum memberikan keterangan mengenai kurangnya massa yang hadir di Stadion Lakidende, Kota Kendari untuk mengikuti kampanye tersebut.
Namun ada berapa koordinator penggalangan massa dari tingkat kecamatan yang enggan disebut jati dirinya mengatakan, bahwa minimnya massa karena Ketua Umum DPP Golkar, Akbar Tandjung yang dijadwalkan hadir ternyata tidak datang.(mkf/an)