Surabaya, NU Online
Cawapres PKB KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) yang menjadi pasangan Capres Wiranto dari Partai Golkar berjanji untuk mengusahakan tambahan modal bagi pengusaha kecil, jika dirinya memegang kekuasaan.
"Pengusaha kecil perlu diberi bantuan modal karena sekarang ini mereka mendapatkan modal dari lintah darat. Karena itu pemerintah perlu mengupayakan pengusaha kecil agar mendapat bantuan dana," katanya saat berorasi dalam kampanye di Gelora Pancasila, Surabaya, Selasa.
<>Ia memberikan contoh, pengusaha kecil di Bangladesh yang merupakan negara miskin mendapatkan bantuan dana dari sebuah bank tanpa jaminan dan ternyata kredit macet dari program itu sangat kecil.
"Kita perlu mencontoh Bangladesh. Di sana ada lima juta pengusaha kecil yang mendapatkan bantuan dari bank pemerintah tanpa jaminan. Selain itu pemerintah juga perlu membantu pekerja yang akan berangkat ke luar negeri," katanya.
Dikatakannya, pemerintah perlu menindak tegas pemilik perusahaan pengerah tenaga kerja yang tidak memperhatikan tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri. Untuk itu pemerintah perlu menempatkan atase tenaga kerja di negara yang banyak tenaga kerjanya dari Indonesia.
Pada kesempatan itu, Gus Sholah kembali mengingatkan kedudukan NU sebagai aset bangsa yang tidak boleh dikotori dengan menyeretnya ke dalam politik praktis.
"Ini yang harus kita jaga. Karena kalau kita membawa-bawa NU ke politik praktis justru akan merusak aset bangsa. Kalau NU rusak, maka yang rugi bukan hanya NU, tapi juga bangsa ini. NU sebagai perekat bangsa jangan dikotori dengan politik praktis," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa majunya Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi menjadi Cawapres mendampingi Megawati dari PDIP dalam kapasitas sebagai pribadi, bukan mewakili PBNU.
"Karena itu maka Syuriah PBNU memutuskan pak Hasyim Muzadi untuk dinonaktifkan agar NU tidak terbawa ke politik praktis," katanya.(mkf/an)