Warta

Gus Mus: “Kita Terjebak Oleh Politisi dan Pers”

Senin, 25 Agustus 2003 | 06:11 WIB

Jakarta, NU Online
“Kita semua sudah terjebak oleh politisi dan pers sehingga otak kita terisi apa yang dimuat dalam pers dan dibicarakan oleh politisi sehingga kita tidak tahu posisi kita dalam konstelasi bangsa ini,” ungkap KH Mustofa Bisri dalam acara rapat pleno PBNU di Jakarta (22/08).

Bangsa Indonesia saat ini memang sedang menghadapi berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Hukum belum dihargai, keadilan belum ditegakkan, pengangguran belum teratasi, kekeringan, dll. “Namun semua itu seolah-oleh terlepas dari masalah kita, apalagi ditambah dengan masalah terorisme yang mencoreng agama kita,” tambahnya.

<>

Namun demikian, banyak sekali warga NU yang saat ini disibukkan dengan masalah-masalah politik dan perebutan kekuasaan, apalagi menjelang pemilihan umum 2004. Mreka menyibukkan diri mengatur berbagai strategi agar bisa menjadi anggota legislatif atau eksekutif sementara itu warga NU yang mereka jual namanya nasibnya tetap merana.

Gus Mus menegaskan “Sangat saru jika kita mengawani politisi yang saat ini sedang dibenci oleh rakyat. Kita harus tetap menyelesaikan persoalan riil yang dikawani warga NU.”

Mengharapkan parpol yang didirikan oleh warga NU untuk memperjuangkan nasib warganya tampaknya sampai saat ini masih merupakan mimpi. “Parpol yang dibuat NU sendiri belum memberi manfaat pada warga NU karena kita belum memiliki sarana-sarana untuk dapat berdiri sama tinggi,” ungkapnya atas kekecewaannya terhadap partai politik yang mengatasnamakan dirinya sebagai suara warga NU tetapi sampai saat ini belum berbuat apa-apa untuk kesejahtaraan warga.

Salah satu kelemahan warga NU adalah mereka kurang memiliki kemampuan SDM yang memadai ataupun sumberdaya finansial yang cukup sehingga tidak memiliki posisi tawar yang memadai, walaupun warga NU merupakan warga yang solid. Untuk itu permasalahan ini harus diselesaikan dahulu agar warga NU tidak diabaikan lagi.

Gus Mus mengatakan bahwa salah satu usaha agar warga NU tidak menjadi permainan para politisi adalah dalam pertemuan Rembang beberapa waktu lalu para kyai menyepakati untuk berikrar dalam rangka berhikmah kepada umat dan berusaha memecahkan masalah yang dihadapai bangsa. “Kyai-kyai akan membangun satu sistem komunikasi antar kyai untuk mencegah terjadinya jual beli umat,” ungkapnya.(mkf)


 


Terkait