Ketua Umum Pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tiga kali yang juga Presiden republik Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok pemimpin yang sangat perhatian terhadap kondisi rakyat bawah. Perhatian ini ditunjukkan oleh Gus Dur dengan berbagai kunjungannya ke para ulama dan kiai di daerah, bahkan hingga ke pelosok-pelosok desa.
"Karena itu, Saya berharap kepada putra-putri Gus Dur, para pengikut dan pengagum Gus Dur untuk mengikuti jejal silaturrahim Gus Dur," kata Wakil Rais Aam Syuriyah PBNU KH Musthofa Bisri (Gus Mus) ketika berpidato dalam peringatan kelahiran Gus Dur di kediaman Ciganjur.
>
Menurut Gus Mus, Perhatian Gus Dur inilah yang mestinya banyak dicontoh oleh para pemimpin di Indonesia, khususnya di NU. Gus Mus juga berharap agar para politisi NU tidak hanya bisa berbicara dari balik kursi parlemen.
"Kalau cuma sekedar berbicara dari balik kursi kemudian mengatasnamakan rakyat kecil, tetapi tidak pernah melihat secara langsung kondisi rakyat di berbagai pelosok Indonesia, maka namanya omong kosong," tutur Gus Mus, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut Gus Mus menjelaskan, silatturrahim kepada para ulama di daerah-daerah merupakan tradisi Islam, khususnya warga Nahdliyin yang harus selalu dilestarikan.
"Terutama sekali karena hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Allah akan memanjangkan umur para hambanya yang gemar bersilaturrahim," tandas Gus Mus. (min)