Warta
Gus Dur: Kedekatan SBY dengan IMF Pengaruhi Kebijakan Ekonominya
Jumat, 19 Juni 2009 | 22:00 WIB
Jakarta, NU Online
Bukan rahasia lagi jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki kedekatan dengan lembaga keuangan internasional, seperti IMF. Kedekatan ini akan dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi nantinya jika ia terpilih.
Demikian dinyatakan Mantan Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam konferensi pers-nya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta, Jumat (18/6).<>
Lebih lanjut, Gus Dur mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati memilih figur presiden mendatang. Gus Dur mengingatkan, agar memilih calon presiden yang tidak terlibat penggelapan laporan dana kampanye.
Hal ini dikarenakan dana-dana yang tidak jelas (siluman) disinyalir akan membanjiri pilpres pada 8 Juli mendatang. Terkait hal ini, Gus Dur mendesak agar dana kampanye capres-cawapres diaudit.
"Dana-dama kampanye calon presiden harus diaudit," terangnya dengan antusias.
Mengenai kebenaran dari adanya aliran dana dari luar negeri tersebut, mantan presiden ini mengaku tidak mengetahui secara pasti.
"Jika hal itu benar maka jelas menyalahi aturan," ujar mantan Ketua Umum PBNU ini. (min)
Bukan rahasia lagi jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki kedekatan dengan lembaga keuangan internasional, seperti IMF. Kedekatan ini akan dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi nantinya jika ia terpilih.
Demikian dinyatakan Mantan Presiden Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam konferensi pers-nya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta, Jumat (18/6).<>
Lebih lanjut, Gus Dur mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk berhati-hati memilih figur presiden mendatang. Gus Dur mengingatkan, agar memilih calon presiden yang tidak terlibat penggelapan laporan dana kampanye.
Hal ini dikarenakan dana-dana yang tidak jelas (siluman) disinyalir akan membanjiri pilpres pada 8 Juli mendatang. Terkait hal ini, Gus Dur mendesak agar dana kampanye capres-cawapres diaudit.
"Dana-dama kampanye calon presiden harus diaudit," terangnya dengan antusias.
Mengenai kebenaran dari adanya aliran dana dari luar negeri tersebut, mantan presiden ini mengaku tidak mengetahui secara pasti.
"Jika hal itu benar maka jelas menyalahi aturan," ujar mantan Ketua Umum PBNU ini. (min)
