Gus Dur: Kasus Pembunuhan Kiai Di Jawa Timur Bermotif Politik
Senin, 1 Desember 2003 | 16:23 WIB
Jakarta, NU Online
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai, pembunuhan terhadap kiai di Jawa Timur bermotif politik, indikasinya dua orang fungsionaris partai dibunuh dengan cara yang sama.
"Dua orang fungsionaris dibunuh dengan cara yang sama, apa itu tidak bisa dikatakan bermotif politik. Itu pertanyaan saya, tetapi tidak dijawab," katanya kepada wartawan di ruang VIP Bandara Selaparang, Mataram, sesaat sebelum bertolak ke Jakarta, Senin petang.
<>Gus Dur yang juga Ketua Umum Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan (PKB) berada di Lombok (NTB) untuk bersilaturrahmi dengan pengasuh dan para santri Pondok Pesantren Qomarul Huda, Bagu Lombok Tengah.
Dikatakannya, kasus tersebut jelas bermotif politik, coba bayangkan dulu orang yang memakai seragam membunuh cukup banyak orang dengan alasan dukun santet, ternyata yang dibunuh kiai dan sekarang ini hal yang sama terjadi."Apa tidak boleh kita bertanya apakah itu berkaitan dengan politik atau bukan, jawab dong jangan cuma seenaknya saja, Saya akan tunggu jawabannya," ujarnya.
Mengenai pernyataan petinggi militer bahwa Gus Dur dinilai ’ngawur’, dia mengatakan, terserah, kalau militer beranggapan begitu berarti militer lebih ngawur lagi. "Seharusnya militer itu meneliti dengan sungguh-sungguh setiap laporan, kalau tidak mau dia lebih ngawur lagi," katanya.
Tidak bertemu
Sementara ditanya soal dia tidak mau bertemu dengan Presiden Megawati, Gus Dur mengatakan, dirinya tidak akan bertemu siapa-siapa kenapa orang lain repot, ’rakyat’ PKB masih banyak.
Sementara ditanya pentingnya koalisi menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2004, Gus Dur mengatakan, tidak bisa, koalisi baru bisa dilakukan setelah melihat hasil Pemilu. “Kita akan melihat hasil Pemilu nanti, mengenai kemungkinan koalisi kita pertimbangkan. PKB akan jalan sendiri tidak akan minta tolong kepada orang lain dan orang lain tidak perlu minta tolong kepada kita," katanya.
Mengenai rencana koalisi yang diwacanakan sejumlah petinggi PKB, dia mengatakan, itu bukan dalam posisinya sebagai pengurus partai, tetapi pendapatnya masing-masing. "Nanti mereka akan melaporkan pada sidang partai waktu musyawarah kerja nasional (Mukernas) II yang diadakan setelah Pemilu," katanya.
Jadi, kata Gus Dur, yang kerjanya paling beres itu adalah PKB, sementara yang lain itu diburu-buru oleh keadaan ketakutan dan mengenai apa sebabnya tanya mereka.
Soal pencalonannya kembali menjadi presiden, dia mengatakan, dirinya disuruh para kiai dan hingga kini jumlahnya mungkin empat hingga lima kiai dan itu mewakili semua kiai. "Mereka itu saya anggap mewakili semua kiai," katanya.(mkf)