Warta

Gus Dur Datangi Sekolah Sang Timur

Senin, 25 Oktober 2004 | 13:13 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pagi ini Senin (25/10/2004) meninjau Yayasan Pendidikan Karya Sang Timur, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.

Mantan Presiden RI itu tiba di Sang Timur pukul 10.20 WIB didampingi putrinya, Yenny dan Nursyahbani Katjasungkana. Gus Dur datang untuk mengadakan pertemuan dengan pihak Yayasan Sang Timur dan diikuti oleh perwakilan aparat Polres Tangerang, Kanit Intel Hari S di ruang kesusteran. Gus Dur memasuki komplek Sang Timur melalui jalan tembus baru Kompleks Barata.

<>

Didalam pertemuan tertutup itu, Gus Dur menyampaikan keprihatinannya terhadap kelompok warga yang mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) Karang Tengah, yang menutup pintu gerbang sekolah melalui komplek Depkeu. Dia menyatakan, bahwa itu hanya kepentingan kelompok, kita harus menyikapinya dengan arif dan melindungi warga negara sesuai UUD 1945.

Ia menilai penutupan Sekolah Sang Timur berbau politik. "Kenapa baru sekarang digembar gemborkannya, jelas ini berbau politik. Puasa jangan dijadikan ajang politik," imbaunya kepada wartawan di ruang kesusteran Sang Timur Tangerang seperti dikutip situs pribadi Gus Dur (www.gusdur.net).

Sebelumnya tembok yang mengahlangi jalan masuk ke sekolah tersebut langsung dibongkar pagi harianya oleh petugas Tramtib, Tangerang.
Gus Dur meminta masyarakat seharusnya berterimakasih atas pendidikan yang telah diberikan oleh Yayasan Sang Timur. Gus Dur juga meminta kepada para Romo dan Suster di Sekolah Sang Timur untuk melanjutkan pendidikan dan mencoba menormalisir keadaan agar kembali seperti semula.

"Banser diminta mengamankan daerah ini. Kalau mau main kuat-kuatan ayo adu dengan saya," tantang Gus Dur yang disambut oleh wali murid Sang Timur. Begitupun jika FPI yang turun tangan, pihak Gus Dur tetap akan menghadapinya.Jika tempat peribadatan akan dipindahkan, biar pemda yang menentukan. Pihak sekolah diminta tidak usah takut jika ada tindakan-tindakan yang mengarah kekerasan. "Biar kita ajukan sampai pengadilan," tegasnya.

Gus Dur juga menambahkan bahwa kehadirannya ke Sang Timur adalah sebagai solidaritas, karena sebelumya ia ditemui oleh Romo Derik dan ibu-ibu dari kesusteran Santa Bernaded. Gus Dur juga menilai warga keliru persepsi. Saat berdialog dengan warga di Masjid Nurul Iman Kompleks Depkeu Karang Tengah Ciledug, menyampaikan bahwa meruncingnya masla ini juga akibat dari ulah Pemerintah Daerah Tanggerang. Gus Dur telah mengigatkan Walikota Tangerang dan Lurah Ciledug untuk tidak memperkeruh masalah ini. “Kalau diteruskan saya akan pergi ke pemerintah tingkatan yang lebih tinggi, kalau perlu ke pengadilan.”

Gus Dur juga mengingatkan warga bahwa tindakan menghalangi orang lain untuk beribadah adalah tindakan yang melanggar konstiusi.
“Pelanggaran UUD jauh lebih berat dari pelanggaran-pelanggaran peraturan yang lain. Anda hanya melihat pelanggaran Yayasan Sang Timur. Tapi anda tidak melihat pelanggaran Anda sendiri, ini yang jadi masalah,” kata Gus Dur.  (cih)


Terkait