Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bisa berperan menjadi ’Kingmaker’ atau orang yang menghantarkan salah satu pasangan Capres dan Cawapres memenangkan Pilpres putaran kedua 20 September 2004, kata seorang pengamat politik.
"Gus Dur masih belum jelas apakah akan ke Megawati atau SBY. Gus Dur bisa menjadi ’Kingmaker’ yang menentukan," kata Sukardi Rinakit, pemimpin lembaga kajian dan penelitian Soegeng Sarjadi Syndicated, di Jakarta, Senin.
<>Ia mengaku tidak aneh dengan sikap Gus Dur yang berubah-ubah, seperti pada hari Sabtu (28/8) menyatakan mengagumi SBY dan menitipkan anaknya, Yenni, membantu kampanye SBY-Kalla, tetapi hari Minggu (29/8) membantah telah mendukung SBY-Kalla atau Mega-Hasyim karena dirinya Golput.
Ia juga memaklumi bahwa figur Gus Dur yang berpengaruh luas bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi kedua pasangan Capres dan Cawapres untuk didekati.
Ia berpendapat tidak aneh bila kedua pasangan Capres dan Cawapres saling mengklaim telah mendapatkan dukungan dari anggota dan simpatisan PKB.
"Setelah PKS mendukung SBY, PAN netral, memang sekarang tinggal PKB yang belum menentukan sikap. Namun perkiraan saya, PKB cenderung ke SBY," katanya.
Sukardi menegaskan, pada awalnya, komunikasi politik antara PDIP dan PKB memang intensif sekali, tetapi hingga kini tidak ada hasilnya. Lagipula, katanya, budaya politik di PKB sangat "cair", tidak solid.
Ketika ditanyakan apa yang bisa membuat sikap Gus Dur menjadi jelas ke Megawati atau SBY, Sukardi mengatakan ada tiga hal yang mempengaruhi. Platform masing-masing calon yang lebih jelas bagi Gus Dur, menjamin demokratisasi, dan siapa yang bisa memberikan insentif untuk PKB atau untuk Gus Dur.
Ia juga memperkirakan dalam Pilpres putaran kedua jumlah Golput akan meningkat hingga mencapai 40 juta orang. Pada Pilpres putaran pertama Golput berjumlah sekitar 30 juta orang.
Golput meningkat karena PAN netral, PKS yang dukung SBY tetapi tidak akan seratus persen anggota dan simpatisannya mendukung keputusan itu, katanya.
"Suara Golput sepertiga, SBY sepertiga, Megawati sepertiga. Kemenangan SBY atau Megawati bisa ditentukan oleh satu orang Golput, yaitu Gus Dur," katanya.(mkf/an)