Kudus, NU Online
Peringatan haul 2 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid diperingati secara sederhana di Kudus. Sabtu (31/12) bertepatan malam tahun baru, puluhan generasi muda NU Kudus mengadakan tahlilan di Gedung MWC NU Kec Gebog Kudus.
Meski sebelumnya diguyur hujan deras, mereka tidak menyurutkan hadir pada acara haul yang diprakarasi Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kec Gebog. Dengan dipimpin kIai muda Imam Fathoni, para aktivis dari IPNU-IPPNU, Fatayat NU dan GP Ansor membacakan tahlil dengan penuh khusuk dan hidmat.
<>
Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Kec Gebog Moh Qomar mengatakan peringatan haul ini untuk mengenang dan mendoakan guru bangsa KH Abdurrahman Wahid yang berjasa besar terhadap Nahdlatul Ulama maupun Bangsa Indonesia.
“Melalui peringatan haul ini pemikiran maupun perjuangan Gus Dur akan terus kita lanjutkan, Kendati beliau sudah wafat, pemikiran dan perjuangan tidak boleh mati,” katanya.
Dalam waktu dekat, ujarnya, generasi muda NU akan menggagas diskusi rutin membedah pemikiran Gus Dur yang dikaitkan dengan relevansi perjuangan NU dan bangsa ini.
“Bahkan tidak menutup kemungkinan, kita sedang merintis komunitas GusDurian di Kudus untuk mewadahi pecinta dan penerus perjuangan Gus Dur,“ tandas Qomar.
Hal sama juga ditegaskan wakil ketua MWC NU Gebog Ali Asyhari yang hadir dalam acara tersebut. Ditegaskan, generasi muda NU harus mampu meneruskan perjuangan Gus Dur dalam mengembangkan pluralisme dan menghargai keberagaman.
“Meski lahir dari lingkungan pesantren, Gus Dur berjuang tidak melalui pesantren tetapi pemerintahan dan lainnya. Hal inilah yang membuat Gus Dur bisa diterima siapapun termasuk non muslim,” kenangnya.
Menurut Ali, perjuangan Gus Dur sejalan dengan prinsip Nahdlatul Ulama dalam mengembangkan pembaharuan yakni almuhafadhatu ala qodiimil sholih, wal akhdzu biljadiidil aslah (mempertahankan yang lama dengan baik dan mengambil hal baru yang lebih baik).
“Prinsip tersebut ada dalam diri beliau saat mengembangkan NU di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” tambahnya.
Ali Asy’hari menyambut baik rintisan lahirnya komunitas GusDurian di kalangan anak-anak muda NU. “Kalau bisa seminggu sekali kita bisa kumpul membincang pemikirannya,” harapnya singkat.
Kegiatan serupa juga digelar Generasi Muda NU (GMNU) wilayah Kudus Timur tepatnya di bascamp desa Bareng Jekulo Kudus. Acara yang diawali pukul 19.30 itu berkahir 21.30 WIB.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib