Warta

Gawat!!! Belum Ada Capres Pro Rakyat

Sabtu, 16 Mei 2009 | 02:43 WIB

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng, Jombang, KH Soalahuddin Wahid mengatakan, meski sudah muncul tiga pasangan capres - cawapres yang akan meramaikan pemilihan presiden (pilpres) 8 Juli mendatang, namun pihaknya belum melihat pasangan calon yang mempunyai program pro rakyat. Para pasangan calon itu masih sibuk dengan internal masing-masing.

Dijelaskan Gus Solah, sebenarnya sudah ada salah satu calon yang sudah mewacanakan program-program pro rakyat, yakni Prabowo Subianto. Hal itu diketahui dengan munculnya Prabowo sebagai Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan Ketua Umum APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).<>

Hanya saja, kata Gus Solah, mantan Danjen Kopassus ini belum melakukan tindakan nyata. "Bahkan saya khawatir masuknya Prabowo sebagai ketua pada dua lembaga tersebut untuk kepentingan pilpres. Padahal dengan memegang dua lembaga tersebut sangat berpotensi untuk menggulirkan program-program pro rakyat. Sayangnya hal itu belum dilakukan Prabowo," kata cucu pendiri Nahdlatul Ulama ini, Sabtu (16/5).

Bagaimana dengan Wiranto yang notabene pernah berpasangan dengan Gus Solah pada pilpres 2004 ? Menurut Gus Solah, figur Wiranto merupakan figur yang berjiwa besar. Bahkan menurut adik kandung mantan presiden Abdurrahman Wahid ini tidak ada yang meragukan dalan figur Wiranto.

Hanya saja yang menjadi ganjalan Wiranto adalah masalah HAM (Hak Asasi Manusia). Ia masih ingat saat menjadi cawapres Wiranto dalam pilpres 2004, saat itu mantan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) ini di goyang kasus pelanggaran HAM, terutama peristiwa Mei '98. "Saya yakin isu itu akan kembali digulirkan pada pilpres kali ini, terutama oleh lawan politiknya Pak Wiranto," kata Gus Solah.

Menurutnya, keputusan Wiranto menggandeng JK (Jusuf Kalla) adalah keputusan yang sangat tepat. Betapa tidak, JK adalah figur yang sudah kaya pengalaman. Mulai dari anggota DPR, anggota KADIN, menjadi menteri, hingga menjadi Wapres pernah dilakoni JK. "Maka tidak salah jika Syamsul Maarif menyebut JK 'Real President'. Pak JK orangnya berani mengambil keputusan," tambahnya.

Sedangkan Capres SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), menurut pengamatan Gus Solah, ibarat buku terbuka. Dalam arti semua orang sudah bisa tahu dan melihat secara langsung bagaimana figur presiden kelahiran Pacitan tersebut. Pengasuh ponpes Tebu Ireng ini melihat dua hal yang ada dalam figur SBY, yakni berwawasan luas dan terlalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. "Kalau dengan Pak Budiono saya tidak kenal," jelasnya.

Meski memberikan apresiasi terhadap sejumlah pasangan capres - cawapres, namun mantan anggota Komnas HAM ini tidak mau mengatakan siapa yang menjadi pilihannya diantara pasangan tersebut. Jika hal itu dikatakan, menurut Gus Solah, sangat tidak etis. Karena pihaknya adalah pengasuh pondok pesantren. (beritajatim.com/mad)


Terkait