Warta

Forum Rektor Terjunkan 150.000 Mahasiswa untuk Pantau Pemilu

Sabtu, 24 Januari 2004 | 04:04 WIB

Jakarta, NU Online
Forum Rektor akan menurunkan 150.000 mahasiswanya dalam usahanya membantu menghasilkan pemilu yang jujur dan adil yang diharapkan dari jumlah mahasiswa tersebut diatas, dapat menjangkau 20 persen dari 500.000 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh ketua Forum Rektor Prof. Sudjana Sapi'ie yang hadir bersama rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi dan rektor Undip Prof. Dr. Eko Budiarjo di kantor Panwaslu sedangkan dari pihak Panwaslu hadir Komaruddin Hidayat, Rozy Munir, Toto Santoso, Bambang dan Aris Sampurno (23/01).

<>

Sebagai upaya untuk menarik minat mahasiswa agar mau terlibat dalam kegiatan tersebut beberapa universitas mendesainnya sebagai bagian dari kegiatan akademik. Sofian Effendi menjelaskan bahwa UGM menjadikannya sebagai program Kuliah Kerja Nyata yang dinilai dengan 3 SKS. Rencananya UGM akan menurunkan 1000 mahasiswa selama 40 hari. Dalam hal ini Undip masih mempertimbangkan hal yang sama.

Sedangkan  insentif yang akan diperoleh para mahasiswa tersebut adalah ongkos transportasi menuju lokasi pemantauan dan uang konsumsi yang mencukupi, selain wujud bersama kalangan mahasiswa untuk menjadikan pemilu yang jujur dan adil menuju demokratisasi dan kesejahteraan yang lebih baik.

Forum ini juga mendukung sepenuhnya upaya kampanye penolakan terhadap politisi busuk yang digalang oleh berbagai LSM.”Kampanye ini lebih konkret ketimbang kita menyerukan pemerintahan ideal yang bersih. Masyarakat sekarang sudah cukup cerdas untuk mengetahui siapa yang harus menjadi pilihannya. Memang di desa-desa harus segera dicapai oleh gerakan tersebut karena, informasi objektif sangat susah didapat di desa-desa,” ungkap. Sudjana.

Sebagai wujud peringatan terhadap pelaksanaan Pemilu 2004 agar lebih baik dari yang sudah-sudah, Rektor Undip Prof. Eko Budiarjo juga membacakan puisi yang berjudul “Kesandung.”

Amrozy kesandung Bom Bali
Akbar Tanjung kesandung Bulloggate
Megawati kesandung pesawat Sukhoi
Said Agil Al Munawwar kesandung kuota haji
Beddu Amang kesandung pakan ternak
Syahril Sabirin kesandung rekening 502
Di Indonesia, kesandung adalah hal yang biasa
Namun, jangan sampai rakyat kesandung Pemilu 2004.(mkf)

 


 


Terkait