Jakarta, NU.Online
Organisasi yang berada di bawah naungan FKPI (Forum kebangsaan Pemuda Indonesia) di Jakarta, Sabtu, mengeluarkan pernyataan bersama menolak operasi militer di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang siap digelar pemerintah dalam menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Operasi militer tak akan memecahkan masalah, terdapat sejumlah alternatif lain," kata Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) yang baru terpilih, A Malik Haramain.
<>Selain dari PMII, pernyataan bersama itu juga disampaikan oleh Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Wahyu Revi, pimpinan Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Maria Restu Hapsari, dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kholis Malik.
Selain itu juga Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kriten Indonesia (GMKI) Andre Manusiwa, Presidium Keluarga Muda Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) I Made Udiantara, dan Pimpinan Pusat Hikmabudhi Lestari.
Sejumlah alternatif lain yang perlu dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah Aceh, menurut mereka, antara lain menutup akses GAM di dunia internasional, melakukan pendekatan kesejahteraan, dan penegakan hukum yang seadil-adilnya.
Penegakan supremasi hukum dan lobi-lobi internasional mestinya menjadi skala prioritas untuk menyelesaikan konflik di Aceh dan pemerintah juga harus melakukan langkah-langkah konkret kepada masyarakat Aceh. Langkah tersebut harus segera dilakukan, untuk mengimbangi kampanye yang gencar dilakukan GAM di dunia internasional. Menurutnya, janji-janji pemerintah untuk menegakkan supremasi hukum, melindungi hak-hak rakyat Aceh, memperbaiki sarana-prasarana yang rusak, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme, sudah saatnya direalisasikan. Selain itu, pemerintah harus tetap terbuka dalam melayani perundingan yang diselenggarakan pihak ketiga.
"Kalau jeli, pemerintah bisa melakukan lobi-lobi internasional untuk menutup akses GAM. Itu yang belum pernah dilakukan pemerintah. Ketimbang memaksakan operasi militer, kami kira pemerintah perlu menutup akses GAM," kata Malik yang masih Kuliah di Pasca Sarjana UI itu.
Mengenai soal penegakan hukum yang seadil-adilnya, dengan sendirinya dapat mengundang simpati bagi seluruh rakyat Aceh.
Sementara itu, Andre menegaskan bahwa pendekatan militeristik dengan melancarkan operasi militer, tidak akan membuahkan hasil.
"Justru yang terjadi adalah korban sipil yang berjatuhan dan tipologi masyarakat di sana akan semakin menentang, sehingga akan muncul antipati terhadap militer," tandasnya. (Ant/Mi/Cih)