Ramallah, NU Online
Para pemimpin faksi Palestina yang bertikai, Fatah dan Hamas, mengatakan berhasil mempersempit perbedaan di antara mereka.
"Kami sepakat untuk bekerja sebagai mitra dengan tanggung jawab bersama," tutur Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, usai bertemu dengan pemimpin Hamas, Khaled Mashaal, di Kairo selama sekitar dua jam.<>
Sementara itu Khaled Mashaal menyebutnya sebagai sebuah halaman baru. "Kami ingin memastikan kepada warga kami dan dunia Islam serta Arab bahwa kami sudah membalik sebuah halaman baru yang nyata dalam kerja sama untuk semua hal yang berkaitan dengan bangsa Palestina," kata Mashaal.
Bagaimana pun wartawan "BBC" di Tepi Barat, Jon Donnison, melaporkan tidak banyak substansi yang dicapai dalam pertemuan di Kairo tersebut. Salah satu hal praktis yang dicapai adalah kedua pihak akan melakukan pertemuan lebih banyak dalam beberapa bulan mendatang.
Perseteruan kedua kelompok berawal ketika Hamas menguasai Gaza setelah meraih kemenangan dalam pemilihan umum pada tahun 2007, yang membuat Presiden Abbas praktis hanya memerintah di Tepi Barat.
Pada bulan Mei, kedua kelompok sebenarnya mencapai kesepakatan rekonsiliasi, namun masih belum bisa diwujudkan antara lain berupa pembentukan pemerintahan transisi yang mandiri untuk menyiapkan pemilihan umum dalam waktu satau tahun.
Salah satu hal yang menjadi hambatan adalah mengenai komposisi pemerintahan sementara dan siapa yang akan menjadi pemimpinnya.
Pertemuan yang berlangsung selama ini pada tingkat yang lebih rendah dilaporkan baru berhasil mencapai kesepakatan tentang prinsip-prinsip dalam pemilihan pemerintahan bersama tersebut.
Laporan-laporan menyebutkan pertemuan terbaru di Kairo ini juga membahas restrukturisasi pasukan keamanan masing-masing yang pada awal masa-masa perselisihan terlibat baku tembak dan menyebabkan jatuhnya sejumlah korban jiwa di kedua belah pihak.
Redaktur : Syaifullah Amin