Empat Tahun Berdiri, Madrasah An Nahdlah Raih Segudang Prestasi
Sabtu, 26 Juni 2010 | 10:20 WIB
Madrasah tsanawiyah An Nahdlah yang didirikan oleh para aktifis muda NU empat tahun lalu telah membuktikan keberadaannya dengan segudang prestasi yang diraih oleh para siswanya.
Beberapa prestasi yang berhasil diraih diantaranya adalah lulusan terbaik Matematika pada Ujian Nasional se-Depok 2009, juara umum olimpiade MIPA se-Depok tahun 2009, juara umum porseni Muharram se-Jabodetabek tahun 2008, juara I lomba pidato Bahasa Arab satu windu pesantren Rafah Bogor 2008, serta sejumlah prestasi lainnya.<>
“Dan Alhamdulillah, tahun ini, kami bisa meloloskan tiga orang siswa An Nahdlah untuk belajar di MAN Insan Cendikia, sekolah favorit yang dikelola Kemenag bersaing dengan ribuan anak lainnya,” kata Direktur Direktur Sekolah Asrorun Niam Sholeh dalam acara haflah akhirus sanah atau acara akhir tahun yang diselenggarakan di Pondok Petir Sawangan Depok, Sabtu (26/6).
Tak heran, segudang prestasi ini mampu diraih karena para siswa yang belajar di sekolah yang memberikan beasiswa penuh ini merupakan anak-anak yang pada tingkat SD harus memiliki ranking 1-3 pada kelas 4-6.
Kebanyakan mereka yang belajar di sekolah ini berasal dari luar daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan lainnya. Sekolah juga didukung oleh peralatan yang memadai seperti asrama yang representative, laboratorium komputer dan bahasa, jaringan TV edukasi, pengasuh lulusan pesantren salaf serta kegiatan ekstrakulikuler yang didasarkan pada minat dan bakat masing-masing siswa dengan dipandu pembimbing khusus.
“Salah satu motto kami adalah menerapkan kesederhanaan, meskipun memiliki banyak prestasi tetapi peralatan yang kami miliki tidak mewah, tetapi didasarkan pada fungsinya,” tandasnya.
Niam menjelaskan, di sekolah ini, siswa dididik dengan pendekatan skolastik, antara pola pendidikan modern yang memiliki keunggulan dalam bidang pembentukan ketrampilan digabungkan dengan keunggulan sistem pesantren yang memberikan nilai-nilai spiritualitas, etika dan moral.
Ditambahkannya, pada masa remaja ini, siswa diberi bekal yang akan menjadi pondasi bagi masa depannya, yang nantinya akan menjadi mercusuar sesuai dengan bidang dan bakat yang dimiliki.
Beberapa materi tambahan yang diberikan sekolah ini diantaranya musyawarah kitab, muhadlarah atau pidato dalam tiga bahasa, kepramukaan, karya ilmiah remaja, forum sastra, tulawatil qur’an, computer, drumband, musik, marawis, hadrah dan kosidah, life skll, jurnalistik, latihan kepemimpinan dan olahraga.
Buka Aliyah
Selanjutnya, pada tahun ajaran 2010-2011 ini pengurus membuka pendaftaran untuk tingkat aliyah sebagai upaya untuk memberikan pendidikan yang berkelanjutan. Saat ini sudah disiapkan tanah untuk membangun gedung Aliyah, tetapi untuk sementara, kelas I Aliyah akan ditempatkan di gedung yang sudah ada.
Pendaftaran dibuka pada 26 Juni-4 Juli 2010 dengan persyaratan mengisi formulir, foto copy ijazah, pas foto 3X4 dan 4X^ serta lulus tes yang meliputi pengetahuan agama, pengetahuan umum dan baca tulis al Qur’an.
Para pengsuh dan pendidik di An Nahdlah ini sebagian besar aktif di NU, Hilmi Muhammadiyah yang menjadi pembina merupakan salah satu ketua PBNU, Asrorun Niam Sholeh (Direktur), mantan ketua PP IPNU dan kini sebagai sekretarias Majelis Alumni IPNU, Abdullah Mas’ud (kepala madrasah), pengurus RMI, Sulthon Fathoni, (Ka pengembangan minat dan bakat), ketua PP LTN NU, Ridwah Taiyeb (Ka rumah tangga), pengurus PP IPNU dan saat ini aktif di LPBINU. (mkf)