Dr Masdar: Perseteruan Gus Dur- Ipul Karena Tersumbatnya Aspirasi
Senin, 15 September 2003 | 03:29 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Khatib Aam PBNU, Dr KH Masdar Farid Mas’udi mengatakan perseteruan antara Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Sekjen DPP PKB Saifullah Yusuf (Gus Ipul) disebabkan karena adanya aspirasi yang tersumbat dalam tubuh partai tersebut.
"Atau dengan kata lain ada aspirasi dari bawah yang tidak mendapatkan tempat. Selain itu juga disebabkan karena ’dosa besar’ para elit di tubuh PKB," katanya usai menghadiri pembukaan "Bahtsaul Masail" (pembahasan masalah) Fiqih Perlindungan Nelayan di Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Minggu.
<>Menurut Masdar, aspirasi dari bawah sebenarnya tidak hanya persoalan Saifullah saja.Aspirasi tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari yang berkaitan dengan cita-cita kemasyarakatan hingga aspirasi yang menyangkut personel.
"Justru itu, saya juga menghimbau supaya ini tidak disandera hanya pada persoalan orang per-orang, yakni persoalan Saiful dengan Gus Dur," pinta Masdar.
Bahkan, kata Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Jakarta itu, persoalan yang terjadi saat ini lebih mengarah pada persoalan perbaikan kinerja kelembagaan dalam mengelola berbagai aspirasi yang ada.
"Ini persoalan bagaimana menata kembali sebuah lembaga politik yang lebih demokratis, yang menampung aspirasi dari bawah sebagaimana mestinya. Itu saja, support saya di situ. Jadi kalau hanya persoalan Saiful dengan Gus Dur, sementara persoalan sistemnya tidak disentuh, ya besok muncul lagi yang lain, 1.001 masalah akan muncul," ungkapnya.
Masdar mengaku jengkel terhadap sikap para elit politik yang di atas dengan munculnya reposisi yang cukup menghebohkan hampir seluruh kader PKB tersebut. Selama ini, elit politik yang berada di pusat masih terkesan lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan dengan massanya yang ada di bawah.
"Dari itulah, kita jengkel juga. Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh elit politik di atas. Kayaknya hanya memikirkan kepentingan dan gengsinya sendiri-sendiri saja," katanya.(mkf)