Warta

Disaksikan Habib Luthfi, Ki Enthus Obati Kerinduan Masyarakat Pekalongan

Selasa, 28 September 2010 | 06:35 WIB

Pekalongan, NU Online
Sosok Ki Enthus Susmono Dalang serba bisa asal Talang Kabupaten Tegal Sabtu malam (25/9) di Kanzus Sholawat Pekalongan berhasil menyihir ribuan penonton dengan penampilan wayang goleknya hingga Ahad jam 3 pagi. Demikian NUBatik Online mewartakan.

Ribuan penonton tak beranjak dari tempat duduknya, meski hujan gerimis sempat mengganggu jalannya pertunjukan dalang yang juga Komandan Banser Kabupaten Tegal yang mengaku sebagai murid Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, namun berkat kecerdikan menampilkan guyonan segar dan kutipan beberapa ayat Al Qur'an dan Hadits membuat pertunjukan semakin hidup.<>

Bahkan Ki Enthus yang piawai dalam sabetan wayang kulitnya, dalam wayang goleknya menampilkan sosok Gus Dur dengan bumbu bumbu cerita semasa hidupnya yang syarat akan pesan bagaimana membangun negara yang baik, menjadikan pertunjukan wayang goleknya samakin mengundang ger-geran pengunjung hingga akhir acara.

Menurut Ki Enthus, penampilan dirinya di Kanzus Sholawat Pekalongan adalah sebagai bentuk nadzar atas kasus yang melilit dirinya pasca Pemilukada Kabupaten Tegal tahun 2009 kemarin, dimana dirinya dianggap sebagai provokator perusakan fasilitas umum usai pemilukada dan akhirnya dijebloskan ke penjara.

Namun demikian, atas prakarsa Habib Muhammad Luthfi, Gerakan Pemuda Ansor se Eks Karesidenan Pekalongan dan Bank Indonesia, Ki Enthus berhasil tampil totalitas menghibur masyarakat Pekalongan yang diringi nada nada sholawat dan gending gending yang pernah populer zaman Walisongo yakni ilir ilir yang diiringi musik gamelan yang diramu dengan alat alat musik modern membuat penonton tak beranjak hingga usai acara.

Habib Luthfi mengatakan, apa yang digagas Ansor, dirinya mengacungkan dua jempol di tengah tengah masyarakat mulai skeptis terhadap budaya yang dahulu menjadi sarana berdakwah, khususnya Sunan Kalijogo.

Dikatakan, dalam strategi berdakwah, wayang kulit yang berlatar belakang cerita mahabarata dan sejenisnya ternyata mampu menggerakkan masyarakat yang pada waktu itu sangat gemar terhadap seni budaya, dan Sunan Kalijogo memanfaatkan media ini sebagai sarana memasukkan nilai nilai islam dan masuklah mereka menjadi pemeluk agama Islam tanpa paksaan.

Bahkan rencana Ki Enthus akan roadshow ke beberapa daerah di pulau Jawa mendapat dukungan penuh dari Habib Luthfi dan kandidat Ketua Umum PP GP Ansor yang hadir dalam pertunjukan wayang golek yakni Nusron Wahid.

Pagi harinya sebelum pagelaran wayang golek di Hotel Nirwana Pekalongan diadakan seminar pengenalan uang kertas terbaru yang diterbitkan Bank Indonesia diikuti utusan GP Ansor se Eks Karesidenan Pekalongan, Muslimat dan Fatayat NU se Kota Pekalongan. Sedangkan di siang harinya di tempat yang sama diikuti oleh IPNU IPPNU se Kota Pekalongan. (amz)


Terkait