Warta

Diperlukan Kesabaran Dalam Menegakkan Khittah NU

Rabu, 23 Juni 2004 | 14:15 WIB

Tangerang, NU Online
Gerakan-gerakan penegakan Khittah NU jangan sampai berkembang menjadi gerakan politik praktis. Sebaiknya gerakan tersebut memikirkan bagaimana manajemen jam'iyah bisa diperbaiki.

Demikian pesan diskusi yang disampaikan Ketua PWNU D.I. Yogyakarta Mochammad Maksum dalam acara  Temu Jaringan dan Aliansi Penegak Khittah NU 1926 di Pesantren Soebono Mantovani, Rabu (23/6).

<>

Meski demikian, Maksum mengingatkan bahwa perbaikan manajemen organisasi itu harus dilakukan dengan penuh kesabaran. Karena situasi saat ini memang tidak kondusif, sehingga mulianya upaya ke arah sana tidak menjadi jaminan akan ditanggapi secara baik oleh semua pihak. "Bahkan bukan tidak mungkin apa pun yang kita lakukan saat ini akan selalu dicurigai sebagai bentuk pemihakan terhadap Pak Hasyim, atau Gus Solah,"kata Maksum.

Asal semua dilakukan dengan sabar, kata Maksum, perbaikan manajemen jam'iyah NU pasti akan membuahkan hasil. "Selama tekat dalam memperbaiki jam'iyah tidak surut, kita akan berhasil mewujudkan pengembangan mutu keberagamaan dan kualitas kesejahteraan warga nahdiyin,"tandas Maksum.

Ketua PWNU yang meraih gelar doktoral dari Universitas Philipina di Los Banos ini juga mengingatkan akan pentingnya perbaikan manajemen organisasi untuk mencapai kedua fungsi jam'iyah tersebut. Karena kedua fungsi itu, kata Maksum, merupakan wujud sebenarnya dari Khittah NU 1926.

Karena itu, ketika dia ditanya perihal MLB  apakah merupakan satu-satunya jalan untuk menegakkan Khittah NU? Maksum buru-buru mengatakan, "tidak.

Bagi Maksum, ada dua hal yang penting dilakukan saat ini untuk mengatasi lemahnya pelaksanaan kedua fungsi jam'iyah NU tersebut. Pertama menurut Maksum, mengencangkan manajemen jam'iyah, sedangkan kedua, sosialisasi untuk meluruskan wacana yang simpang siur saat ini.

 "Mari kita kencangnya kembali manajemen jam'iyah, sebab ini merupakan pembelajaran yang sangat baik dan akan memunculkan satu NU sebagai Jam'iyah yang sangat hebat pada 2009,"serunya. Karena itu, lanjut Maksum, diperlukan konsistensi kekuatan NU yang ada secara maksimal untuk menjalankan normalisasi pelaksanaan kedua fungsi jam'iyah tersebut.

Agar semua usaha berjalan maksimal, Maksum mengingatkan akan pentingnya sosialisasi kepada publik. "Jangan pernah bosan menyampaikan kepada publik bahwa proses-proses yang terjadi sekarang ini adalah suatu proses pembelajaran untuk tetap menempatkan jam'iyah sebagai satu lembaga yang netral,"kata Maksum.

Bapak tiga orang putri ini juga mengatakan,  sosialisasi ini sangat perlu karena wacana yang simpang siur  secara umum di masyarakat  itu  harus diluruskan, harus dilayani dan diklarifikasi jangan sampai kelompok yang satu dan yang lain justru memunculkan perselisihan, gara-gara saya mendukung Pak Hasyim misalnya, dan anda mengusung Gus Solah.

 "Silahkan pada level pribadi punya afiliasi sendiri, tapi pada level wilayah, cabang sampai level ranting tetap dalam ukuwah nahdiyah itu saja sudah cukup,"kata Maksum menyarankan.(Dul)


Terkait