Warta

Dibongkar Rencana Serangan Teror Di AS

Rabu, 13 Agustus 2003 | 11:33 WIB

Jakarta, NU.Online
Seorang warga Inggris ditangkap di Amerika Serikat, setelah dicurigai memasok rudal darat (shoulder-launched surface-to-air missile) ke udara kepada teroris. Diperkirakan, sasaran yang akan dituju kemungkinan adalah pesawat komersial atau pesawat pribadi Presiden Bush.

Para pejabat intelejen Barat, seperti dikutip BBC mengatakan operasi ini adalah hasil kerjasama multinasional, melibatkan agen-agen AS, Rusia, dan Inggris. Hasilnya, seorang penjual senjata Inggris ditangkap di Newark, New Jersey Hari Selasa.

<>

Tak lama kemudian dua orang ditangkap di New York, dan ketiganya kemungkinan muncul di pengadilan Hari Rabu. Para pejabat mengungkapkan, pria Inggris itu berhasil mengimpor rudal Igla buatan Rusia ke AS, dan dipercaya ia menjual senjata itu kepada Muslim ekstrim. Namun, pembelinya adalah seorang agen FBI yang menyamar, dan dalam rekaman pembicaraan terdengar dia ingin rudal itu digunakan untuk menembak jatuh pesawat komersial.

FBI telah membantah bahwa pesawat yang mungkin menjadi sasaran adalah Air Force One, pesawat resmi presiden AS. Mereka menyatakan bahwa rudal ini dikirim ke sebuah gudang di Baltimore dari Rusia, seolah-olah sebagai perlengkapan medis.

Meski tak ada teroris yang nyata-nyata terlibat dalam kasus ini, para pejabat menyatakan ini menunjukkan rapuhnya negara-negara Barat terhadap serangan kelompok ekstrim. Dalam 15 bulan terakhir, ada sejumlah upaya oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda untuk menembak jatuh pesawat yang membawa penumpang dari negara-negara Barat atau Israel.

Wartawan BBC Tom Mangold mengatakan pria Inggris itu membeli rudal dari Rusia seharga 85 ribu dollar, dan dijanjikan ia bisa menjual 50 rudal lainnnya. Dia mengatakan, ''Memang rencana ini tak terjadi. Jaringan televisi CNN mengutip pejabat Pemerintah AS yang mengatakan bahwa pria warga negara Inggris tersebut melakukan penyelundupan karena alasan bisnis semata yaitu mendapatkan keuntungan. Namun ketika pedagang itu mengatakan dia ingin Air Force One ditembak jatuh, jelas ini sesuatu yang menakutkan.'' (BBC/Ant/CNN/Cih)


Terkait