Warta

Di Jatim, Mega-Hasyim Mulai dari Sunan Ampel

Kamis, 10 Juni 2004 | 01:03 WIB

Surabaya, NU Online
Mengawali kampanye di Jawa Timur, pasangan Capres-Cawapres PDIP Mega-Hasyim terlebih dahulu ziarah ke makam Sunan Ampel Surabaya, Rabu kemarin.  Duet ini sengaja memilih kawasan santri dan pusat penyebaran Islam pertama itu sebagai titik awal dimulainya kampanye di seluruh wilayah Jatim.

Kedua tokoh itu tampak  tidak datang bersamaan. Cak Hasyim yang ditemani istri tiba pukul 08.15 WIB. Sedangkan Megawati didampingi Wakil Sekjen DPP PDIP Pramono Anung baru tiba setengah jam kemudian. Suami Megawati, Taufik Kiemas tidak terlihat. Hadir juga Kapolda Jatim Irjen Pol Firman Gani dan Gubernur Jatim Imam Utomo.

<>

Di makam kompleks salah satu Wali Songo ini, rombongan hanya berziarah selama 15 menit. Kedatangan Mega-Hasyim tentu saja mengundang perhatian masyarakat yang berada di sekitar kompleks makam. Mereka berebut salaman.

Setelah itu, rombongan Mega-Hasyim langsung menuju ke Gelora Pantjasila, tempat berlangsungnya kampanye terbuka pasangan Mega-Hasyim di Jatim. Di sana, telah menunggu sekitar 2.500 simpatisan PDIP. Mereka menyambut Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum nonaktif PBNU itu dengan gegap gempita. Apalagi saat Cak Hasyim didaulat untuk orasi terlebih dahulu.

Di hadapan massa, Cak Hasyim berjanji untuk menegakkan pemerintahan yang bersih & adil, penegakkan hukum, pemberantasan korupsi dengan penekanan perbaikan mental bangsa Indonesia ke depan apabila dirinya dan Megawati terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam pemilu 5 Juli mendatang. Karena itu, yang duduk dalam kabinet mereka nanti adalah orang-orang yang bersih, capable dan tidak punya track record yang buruk.

Hasyim juga mengharapkan adanya komitmen bersama seluruh elemen bangsa untuk mendukung kepemimpinan nasional yang digalang dirinya dan Megawati. “Tapi semua itu tercapai jika seluruh elemen bangsa mendukung kepemimpinan kita,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasyim menghimbau agar warga nadliyin mengokohkan persatuan umat. Jangan sampai warga NU menjadi gugup dengan banyaknya tamu yang mendatangi mereka pada masa-masa kampanye seperti saat ini. “Belum tentu mereka (capres,Red) akan kembali mendatangi warga NU ketika masa kampanye berakhir. Lain dengan saya,” katanya disambut tepukan.

Sementara itu, dalam orasi politiknya, Mega mengemukakan komitmennya untuk memberantas KKN jika nanti kembali memimpin negeri ini. kendati demikian, putri Bung Karno ini merasa pesimis upayanya itu akan terwujud apabila mental bangsa yang terpuruk tidak kita rehabilitasi. Megawati bahkan juga mengharapkan Indonesia mencontoh negeri Tirai Bambu China, yang berhasil dalam hal pembangunan bangsa.

“Kita mengambil contoh Republik Rakyat Tionghoa yang mempunyai 1 miliar orang. Mengapa mereka bisa membangun negerinya seperti itu. Itu karena rakyatnya disiplin, mau bekerja keras. Mental mereka juga kuat dan tidak mudah digoyang,” tegas Mega. Karena itu, ia meminta kepada para pendukungnya untuk memilih dirinya dan Cak Hasyim dalam pemilu mendatang.

Setelah itu, rombongan Mega mengunjungi pasar Turi. Didampingi Sekjen DPP PDIP IR Sutjipto, Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI AD Sikki, Kapolda Jatim Irjen Pol Firman Gani, Walikota Surabaya Bambang DH, Megawati disambut para pedagang maupun para pengunjung pasar Turi. Tahu Mega ada diareal pasar, para pedagang dan juga pengunjung terus mendekatinya. Takut terjadi sesuatu dengan Mega, Paspampres akhirnya memutuskan untuk mengevakuasi Megawati dari Pasar Turi. (MA/do)

 


Terkait