Departemen Agama (Depag) meminta dua maskapai penerbangan yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines agar tepat waktu dalam melayani jamaah.
"Hanya dengan cara demikian membuktikan bahwa terdapat kemajuan dalam pelayanan pengangkutan jemaah haji," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Depag, Slamet Riyanto, di Kantor Depag, Jakarta, (14/10), usai penandatanganan kontrak kerja penerbangan jemaah haji Indonesia antara Depag dengan Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.<>
"Depag juga meminta agar maskapai penerbangan Garuda dan Saudi Arabia Airlines memperhatikan ketepatan waktu dalam pengangkutan jamaah haji," tambah Slamet.
Pada musim haji tahun 2008/1429 Hijriah, Garuda akan mengangkut 107.465 orang jemaah yang tergabung dalam 302 kelompok terbang dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar. Sementara Saudi Airlines akan menerbangkan 86 ribu jamaah dalam 192 kloter. dari embarkasi Batam, Surabaya, dan Medan.
Slamet juga meminta pihak maskapai penerbangan untuk menaati kesepakatan yang telah ditandatangani bersama. Hal ini dimaksudkan agar publik melihat ada kemajuan dalam pengangkutan jamaah haji. Jadi bagaimana supaya tepat waktu pada saat berangkat dan pulangnya nanti. Penyediaan pesawat cadangan juga mohon diperhatikan. "Mari kita jaga amanah ini sebaik-baiknya," katanya.
Beberapa waktu lalu, lanjut Slamet, sempat ada masalah soal tahun pembuatan pesawat atau usia pesawat. "Bagi kami yang penting pesawatnya laik terbang, tahun pembuatan tidak masalah," paparnya.
Di lain sisi, Direktur PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan bahwa pihaknya akan mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar. Terdiri atas empat pesawat Boeing 747, Boeing 767 dan tiga pesawat Airbus 330. Sedangkan awak kabin yang akan bertugas berjumlah 692 orang, dengan komposisi personil atas 172 orang awak kabin reguler Garuda dan 520 awak kabin musiman yang direkrut dari daerah embarkasi.
Dalam kaitan pelaksanaan penerbangan haji, Emirsyah mengimbau agar para jamaah tidak membawa barang bawaan berbahaya ke pesawat, antara lain kompor minyak, gas LPG, minyak korek api, pisau, golok. gunting panjang, hair spray, atau parfum dalam tabung semprot.
Sedangkan General Manager Saudi Arabia Airlines, Naim Hayat, menyatakan jika musim haji tahun 2008 ini merupakan tahun kesepuluh mengangkut jemaah haji Indonesia. "Berat bawaan barang jemaah haji sesuai keputusan IATA sebanyak 32 kg, tahun sebelumnya 35 kg," kata Naim.
Sementara itu Direktur Pengelolan BPIH dan Pelayanan Sistem Haji, Abdul Ghofur Djawahir, berkomentar, dua maskapai penerbangan itu diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Misalnya, jika ada pesawat mengalami gangguan teknis hingga menyebabkan tak dapat terbang, sebaiknya jauh hari sudah memiliki pesawat cadangan. Hanya dengan cara itu diharapkan jemaah haji baik yang hendak bertolak maupun kembali ke tanah air tidak merasa kecewa akibat menunggu terlalu lama.
"Pengalaman dari tahun ke tahun, dalam melayani jemaah haji harus ada perbaikan. Dengan demikian pelayanan yang profesional dari tahun ke tahun makin nyata permaikannya," demikian Djawahir. (ant)