Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah GP Ansor Jatim telah memperintahkan para pimpinan cabang (PC) di 40 kabupaten/kota se-Jatim untuk membantu kepolisian dan TNI menjaga keamanan di Jatim, pasca peristiwa bom bunuh diri di Solo.
Hal ini terkait bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, Ahad (25/9/2011) pukul 10.55 siang. "Pertama, kami minta setiap PC Ansor se-Jatim agar mewaspadai gerakan-gerakan mencurigakan dan memprovokasi umat di wilayahnya masing-masing. Tentunya terus berkoordinasi dengan Polri/TNI," tegas Ketua PW GP Ansor Jatim Alfa Isnaeni, Senin (26/9/2011).
<>
PW GP Ansor Jatim bersama Satkorwil Banser NU Jatim juga akan menerjunkan pasukan khusus anti teror yang bernama Densus 99 untuk membantu penjagaan di setiap titik wilayah krusial, termasuk gereja-gereja.
"Ada 40 cabang, dan setiap cabang ada 9 anggota Densus 99 yang akan diterjunkan. Totalnya ada 360 anggota Densus 99 yang akan memback-up kepolisian dan TNI," imbuhnya.
Pihaknya mengaku telah mendapat perintah dari Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid agar Jatim perlu mendapat perhatian ekstra dalam hal pengamanan. Ini mengingat di Situbondo pernah terjadi peristiwa pembakaran gereja pada 1996 dan pemboman gereja yang pernah menewaskan anggota Banser NU di Mojokerto bernama Riyanto, saat membantu pengamanan gereja pada malam misa Natal tahun 2000.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : beritajatim.com