Pemerintah Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral termasuk kerjasama dalam bidang agama yang selama ini telah berjalan baik. China bahkan ingin menimba pengalaman dari Indonesia dalam bidang pendidikan Islam dan penyelenggaraan haji.
"Kalau selama ini kami mengirim mahasiswa muslim belajar ke Al Azhar Mesir, dan Arab Saudi, sekarang bisa saja belajar di Indonesia, karena fasilitasnya juga sudah baik," kata Menteri Urusan Agama Republik Rakyat China Wang Zuoan.<>
Wang Zuoan bertemu dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di kantor Kementerian Agama, jalan Lapangan Banteng 3-4, Jakarta Pusat, Kamis (22/7) sore. Delegasi Menteri Agama China didampingi oleh Presiden Asosiasi China Islam Chen Guangyuan.
Wang Zuoan mengatakan, kunjungan delegasi ke Indonesia merupakan undangan resmi dari Kementerian Agama RI dan sebagai wujud dari hubungan diplomatik kedua negara yang tahun ini berusia 60 tahun.
Menurut Wang, tujuan utama delegasi China ke Indonesia adalah untuk meningkatkan hubungan umat beragama, khususnya Islam, serta untuk mempererat masyarakat kedua negara. "Kami ingin meningkatkan dan mempererat persahabatan kedua negara khususnya bagi umat Islam," katanya.
Mengenai bidang haji, kata Wang, setiap tahun 10 ribu umat muslim China berangkat ke Arab Saudi, memang tidak sebanyak di Indonesia. "Tapi bagaimana melayani lebih baik, kita tukar pengalaman," katanya.
Dalam hal tersebut Menteri Agama Suryadharma Ali menyambut baik tawaran pemerintah China. Ia mengatakan dalam bidang haji Indonesia punya pengalaman yang cukup karena setiap tahun lebih dari 200 ribu ke Arab Saudi, bahkan tahun 2010, ada 211 ribu ke tanah suci.
"Karena itu kita tukar pengalaman. Jemaah China boleh 10 ribu, tapi ketahuilah kain ihram dari China lebih dari 1 juta lembar, termasuk juga tasbih dan sajadah datang dari China," kata Suryadharma disambut tawa delegasi China.
Menag Suryadharma juga mengatakan, hubungan kedua negara ini telah berjalan baik dan dengan adanya kunjungan delegasi China tersebut diharapkan bisa meningkat lagi. "China dan Indonesia sebagai negara multi agama menghadapi masalah yang sama, bagaimana menciptakan kehidupan yang harmonis, damai ditengah keanekaragaman."
Mengenai masalah terorisme, menurut Menag, bagaimana pun kita harus meyakinkan dunia bahwa Islam bukan agama yang keras, menghancurkan. Tapi Islam sebagai agama toleran, mengutuk siapa pun yang membunuh tanpa alasan yang jelas. Karena itu mari kita wujudkan kerjasama ini secara konkrit.
"Saya menunjuk profesor Nasaruddin Umar untuk merancang kerjasama dua negara ini khususnya bidang agama dan pendidikan seperti di pondok pesantren," ucap Suryadharma.
Menag China menambahkan, selama kunjungannya ke Indonesia delegasi China juga bertemu dengan Wakil Presiden Boediono, serta sejumlah ormas Islam di Indonesia seperti Muhammadiyah, NU, serta MUI.
Delegasi, katanya, juga akan memamerkan kekayaan seni dan budaya Islam China di Balai Kartini, Jakarta, pada 23-28 Juli. Dalam pameran itu China akan menampilkan sejumlah kaligrafi, foto kehidupan umat Islam di China, serta tari-tarian. (ant/sam)