CBDRMNU Peringati Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana
Sabtu, 15 November 2008 | 08:01 WIB
Community Based Disaster Risk Management Nahdlatul Ulama (CBDRMNU) mengadakan acara peringatan Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana di Pondok Pesantren Darussalam, Magelang, Sabtu (15/11).
Acara yang digelar selama dua hari ini melibatkan ratusan warga Nahdliyin dari mulai anak-anak, usia remaja sampai orang tua. Animo masyarakat yang cukup besar tersebut sangat positif untuk proses pendidikan dan penyadaran mengenai potensi bencana yang terjadi di lingkungan masing-masing.<>
Sultonul Huda, Deputy program manager CBDRMNU menuturkan, untuk kegiatan di lingkungan pesantren, CBDRMNU memilih tiga pesantren yaitu Pesantren Nurul Islam di Jember, Pesantren Darus Salam di Watucongol Magelang, dan Pesantren As-Shidiqiyah Jakarta barat.
“Wilayah di tiga pesantren tersebut adalah wilayah rentan bencana yang merupakan pilot project kita, makanya kita ingin menyosialisaskan pengetahuan tentang kebencanaan di tiga pesantren tersebut yang kita kemas melalui pendekatan seni budaya,” katanya saat memberi sambutan pada kegiatan Pesantren Darus Salam di Lapangan Pemda Kabupaten Magelang.
Mengenai kegiatan seni dan budaya ini, Sulton mengatakan, pendekatan seni dan budaya yang mewarnai kegiatan ini dirasa sangat sesuai karena berangkat dari kearifan budaya masyarakat setempat yang sudah mengakar selama ini. "Tinggal bagaimana memperkaya dengan muatan materi pengurangan resiko bencana," katanya.
Kesenian selain menjadi khasanah dan kearifan lokal juga sebagai hiburan masyarakat yang juga sarat dengan pesan-pesan. Tidak hanya ruwatan, dialog pengurangan resiko bencana, pameran pengurangan resiko bencana, dan pagelaran seni dan budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang mengasah bakat anak-anak dengan digelarnya Lomba lukis anak, dan lomba pemilihan dai cilik (pildacil) bertemakan penanggulangan bencana.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Magelang Ir H Singgih Sanyoto, para pengasuh pondok pesantren Darus Salam Watucongol, Ketua PBNU H Abbad Mu'in, Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Malik Madani, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magelang, dan para stakeholder terkait, serta Henry Pirade dari AusAID.
Dalam kesempatan yang lain, Avianto Muhtadi, program manager CBDRMNU berharap kegiatan di Magelang ini tidak hanya ceremonial belaka, tapi lebih menyentuh aspek substansinya. Begitu juga kegiatan di Jember dan Jakarta barat pada tanggal 22-23 November mendatang, diharapkan bisa memberikan penguatan baik pengetahuan maupun ketrampilan terhadap kerentanan ketika bencana terjadi.
“Selain kegiatan di tiga pesantren tersebut, CBDRMNU juga berpartisipasi dalam beberapa pameran Pengurangan Resiko Bencana yang bertempat di Ancol dan Hotel Sari Pan Pasific pada minggu ini,” tandasnya. (lif)