Jakarta, NU Online
Ulama NU-PKB menginginkan agar calon presiden RI 2004 berasal dari kalangan internal NU. Demikianlah hasil jajak pendapat yang dilakukan Kaukus Muda Kebangkitan Bangsa (KMKB) terhadap 114 ulama yang mengikuti Munas PKB.
Dalam survey tersebut posisi capres diduduki oleh Gus Dur dengan persentase (50,59%) atau 58 orang, 50 responden (43,56%) memilih KH Hasyim Muzadi, 16 responden (14,3%) memilih Dr Alwi Shihab, dan 10 responden (8,8%) memilih Hamzah Haz. Kecuali KH Hasyim Muzadi yang aktif di PBNU, kader NU lainnya aktif dalam berbagai parpol.
<>Untuk posisi Wapres KH Hasyim Muzadi menduduki tempat pertama dengan 46 responden, 36 responden memilih Alwi Shihab, 12 responden memilih Hamzah Haz, dan 10 responden memilih Salahuddin Wahid.
Dari 114 ulama tersebut, 73 orang aktif di partai politik sedangkan 41 orang menyatakan diri tidak terlibat dalam parpol. Mereka merupakan sebagian dari 130 ulama yang mengikuti Musyawaran Nasional Ulama dan Pemuka Agama PKB.
Muhammad Khadziq sekretaris KMKB mengatakan kepada para wartawan (31/5) karena kesibukan para responden, mereka diwawancarai secara langsung untuk menjawab kuisioner yang tersedia yang meliputi 16 item pertanyaan".
Polling ini dilakukan dengan metode polling deskriptif. Pengkategorian ulama berdasarkan umur 20-45 tahun dan 45-80 tahun. Sembilan puluh satu persen ulama mengaku mengetahui bahwa pemilihan presiden tahun 2004 akan dilakukan secara langsung. Sebagian besar responden juga mengaku berniat melibatkan diri dalam upaya pemberian dukungan terhadap salah satu capres.
Para ulama memberi dukungan para calon presiden yang memiliki kriteria mengedepankan kepentingan rakyat (74 %), anti-KKN (70 %), menjadi contoh rakyat (70 %), dan menjunjung tinggi serta menerapkan demokrasi (60%).
Walaupun NU harus mengajukan calon, sebanyak 80 responden menyatakan dapat menerima calon presiden dari luar kalangan NU asal sesuai dengan kriteria yang disebutkan di atas. Nama-nama dari luar tersebut meliputi Nurcholish Madjid, Susilo Bambang Yudhoyono, Yusuf Kalla, dan Sultan Hamengkubuwono X.
Khadziq mengatakan bahwa polling ini bertujuan mengetahui pandangan ulama terhadap calon presiden dan mencari figur calon presiden yang dapat membawa bangsa dari krisis multidimensional. (kcm/dt/mkf)